Sabtu 15 Aug 2020 14:45 WIB

Waspada Dampak WFH pada Kesehatan Mental

Dampak WFH adalah masalah kesehatan mental

Rep: Mimi Kartika/ Red: Esthi Maharani
Bekerja dari rumah atau Work From Home
Bekerja dari rumah atau Work From Home

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis okupasi dari Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas Universitas Indonesia, dr Nuri Purwito Adi mengatakan, sejumlah survei yang digeneralisasi menyebutkan, aspek yang mengemuka dari dampak bekerja dari rumah atau work from home (WFH) adalah masalah kesehatan mental. Menurut dia, perusahaan maupun pekerja harus mengantisipasi risiko dan dampak WFH.

"Sebetulnya ada beberapa survei di-generate dari teman-teman, itu ada beberapa aspek yang mengemuka masalah kesehatan terutama aspek psikososial, jadi aspek kesehatan mental," ujar Nuri dalam diskusi virtual yang disiarkan YouTube BNPB, Sabtu (15/8).

Ia mengatakan, beberapa pekerja mengeluhkan terkait tidak ada batas jam kerja saat bekerja dari rumah. Ia menerima keluhan dari seorang pekerja yang menerima panggilan telepon terkait masalah pekerjaan pada pukul 03.00.

"Mereka kayak over work lah. Belum lagi kita di rumah memang tidak men-set untuk bekerja," kata dia.

Ia menuturkan, sebagian pegawai yang bekerja dari rumah tidak memiliki fasilitas tempat bekerja yang memadai. Misalnya kursi dan meja kerja yang nyaman saat karyawan menggunakan komputer dan duduk berlama-lama untuk bekerja.

Menurut Nuri, fasilitas tempat duduk dan meja kerja yang tidak mendukung akan menimbulkan masalah kesehatan. Pekerja bisa mengeluh pegal-pegal pada pinggang dan leher.

"Itu hal-hal yang mesti diantisipasi dan disadari oleh tempat kerja dan pekerja sendiri," tutur Nuri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement