REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Alanis Morissette, mengenang pengalamannya saat dirampok pada proses produksi albumnya Jagged Little Pill pada 1995 silam. Dia sempat ditahan dengan todongan senjata dan hampir kehilangan tas berisi semua pekerjaan yang dia lakukan untuk album itu.
"Saya ditahan di bawah todongan senjata dan mereka menginginkan semua barang saya, yang kedua, aku membawa tas ranselku dengan semua isi catatan Jagged Little Pill di dalamnya,” kata Morisette, dilansir di laman Fox News, Jumat (7/8).
Penyanyi berusia 46 tahun itu berbicara mengenai pengalamannya itu di BBC The One Show. Pada saat dirampok, ia tahu betapa pentingnya semua karyanya di album itu baginya. Namun, dia tidak memiliki konsep tentang seberapa sukses album itu nantinya.
Jagged Little Pill kemudian menjadi album platinum No. 1 dan tetap menjadi salah satu album paling sukses pada 1990-an. Hal itu memantapkan posisinya sebagai artis pop papan atas dunia.
Namun, pada saat itu dia rela menyerahkan semuanya sebagai ganti nyawanya. Untungnya, hal itu tidak terjadi.
“Saya memberikan dompet pada mereka dan mereka berkata 'berbaringlah'. Jadi, saya berbaring dengan tas punggung saya dan hanya berpikir mereka akan mengambilnya saat keluar, tapi ternyata tidak," kata dia.