REPUBLIKA.CO.ID, PARIS — Sebuah kafe bernama Le Poussin Bleu (The Blue Chick) di Cote d’Azur, Prancis menghapus dua menu es krim yang telah menimbulkan kontroversi dalam beberapa waktu terakhir. Terdapat dua menu es krim yang disajikan sebagai makanan penutup di sana dianggap sebagai bagian dari tindakan rasisme.
Sejumlah pengguna media sosial Twitter Pada 20 Juli lalu terlihat menyerukan boikot Le Poussin Bleu karena menu es krim rasis yang dimiliki kafe ini. Boikot tersebut kemudian mendapat puluhan ribu like dan retweet yang merupakan tanda dukungan.
Menu es krim yang dipermasalahkan di kafe tersebut adalah es krim yang dinamakan "The African" dan "The Chinese". Sesuai dengan nama, The African adalah es krim berlapis coklat dari bola meringue dan dihiasi dengan bagian yang berbentuk seperti mata dan bibir tebal. Sementara, The Chinese adalah es krim lemon yang dibentuk dengan tampilan khas wajah oriental, yaitu mata sipit dan ada hiasan berbentuk topi runcing di bagian kepala.
Pemilik kafe kemudian merespons kritikan-kritikan yang ditujukan melalui jejaring sosial Facebook. Dalam pernyataan tersebut, dikatakan bahwa menu es krim yang dianggap rasis telah dihapus.
Dalam kesempatan itu, Le Poussin Bleu juga menjelaskan barwa tidak bermaksud melakukan tindakan rasis. Menu es krim The African dan The Chinese tersebut telah ada pada 1986, sejak pemilik kafe saat ini mengambil alih tempat yang pertama kali dibuka pada 1947 dengen nama lain.
"Kami bukan 'rasis'. Kami menghormati semua orang! Dengan naif, kami menyimpan es krim ini sebagaimana adanya, tanpa pikiran buruk. Ini pasti berasal dari era kolonial, tetapi sejarah masa lalu telah membuat Prancis seperti saat ini,” tulis pernyataan Le Poussin Bleu melalui Facebook, seperti dilansir SCMP, Rabu (29/7)
Lebih lanjut, Le Poussin Bleu mengatakan, kedua es krim tersebut disukai banyak orang yang berkunjung ke kafe karena rasanya. Namun, jika saat ini hal itu dianggap menganggu untuk alasan-alasan yang telah disebutkan, pihak kafe menyatakan permintaan maaf sebesar-besarnya.