Selasa 21 Jul 2020 22:41 WIB

Orang Tua Harus Punya Kemampuan Literasi Digital

Kemampuan literasi digital orang tua mendukung pendidikan anak di masa pandemi Covid.

Seorang anak didampingi ibunya belajar dengan melihat tayangan siaran TVRI di rumah mereka, di Deli Serdang, Sumatra Utara, Senin (13/4/2020). Orang tua dan keluarga harus memahami literasi media dan digital pada masa adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19 demi kelangsungan pendidikan anaknya.
Foto: ANTARA/Irsan Mulyadi
Seorang anak didampingi ibunya belajar dengan melihat tayangan siaran TVRI di rumah mereka, di Deli Serdang, Sumatra Utara, Senin (13/4/2020). Orang tua dan keluarga harus memahami literasi media dan digital pada masa adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19 demi kelangsungan pendidikan anaknya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog anak Najelaa Shihab mengatakan orang tua dan keluarga harus memiliki kemampuan literasi media dan digital pada masa adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19. Hal itu penting dalam mendukung pendidikan anak.

"Ada beberapa salah kaprah dalam interaksi pendidikan dengan media dan teknologi, misalnya simplifikasi pembelajaran daring dan luring," kata Najelaa dalam sebuah seminar daring yang diadakan dalam rangka Hari Anak Nasional 2020 yang diikuti di Jakarta, Selasa.

Baca Juga

Najeela mengatakan, pada saat pandemi Covid-19, saat orang tua lebih banyak bekerja dan anak belajar di rumah, terdapat beberapa tantangan dan hambatan yang dihadapi orang tua untuk bekerja sekaligus belajar dan bermain bersama anak. Salah satu tantangan dan hambatan yang muncul adalah perubahan rutinitas secara ekstrem, dari sebelumnya bisa beraktivitas di luar menjadi hanya di rumah saja.

"Ada juga tantangan dan hambatan interaksi antara orang tua dengan guru dan sekolah, adaptasi teknologi, serta manajemen emosi dan energi," tuturnya.

Dari sisi anak, Najelaa mengatakan, orang tua juga harus memahami faktor-faktor yang memengaruhi belajar anak. Kesiapan sosial-emosional dan dukungan lingkungan sesuai dengan kebutuhan harus diperhatikan.

Selain itu, faktor-faktor lain yang memengaruhi belajar anak adalah pemahaman anak pada tujuan dan instruksi, kemandirian mengerjakan tugas, pengalaman berhasil mengatasi tantangan, dan umpan balik yang berkelanjutan. Menurut Najelaa, pelibatan orang tua dan masyarakat merupakan hal yang penting dari risiko dan indikator keberhasilan proses pendidikan anak, terutama pada masa pandemi Covid-19.

"Parenting is not personal. Pengasuhan anak adalah urusan bersama yang harus dilakukan dengan prinsip cinta," katanya.

Selain prinsip cinta, yaitu kasih sayang kepada anak, Najelaa mengatakan bahwa cinta adalah singkatan dari lima prinsip dalam pengasuhan anak. Kelima prinsip itu adalah cari cara sepanjang masa, ingat impian tinggi, menerima tanpa drama, tidak takut salah, dan asyik main bersama.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement