REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Facebook sedang bersiap meluncurkan video musik resmi berlisensi di jejaring sosialnya di Amerika Serikat bulan depan. Para musisi diminta mengaktifkan fitur tersebut pada 1 Agustus 2020.
Jika tidak diaktifkan atau musisi itu melewati batas waktu, Facebook akan membuat halaman musik resmi secara otomatis atas nama musisi tersebut dengan judul "(Nama Artis) Musik Resmi".
Pustaka ini akan mencakup video resmi artis itu sendiri dan video yang ditampilkan di dalamnya. Setelah diaktifkan, para artis dapat mengedit atau menghapus video mereka kapanpun.
Halaman ini akan dibuat dan dikendalikan oleh Facebook dan akan dapat diakses oleh penggemar melalui tab Facebook Watch dan video musik baru di platform.
Dalam sebuah email yang dikirim ke pemilik halaman, Facebook menjelaskan setiap kali menerima rilis baru dari label musik, halaman Facebook artis akan secara otomatis membagikan video tersebut secara langsung di timeline.
"Ini memungkinkan video baru itu menjangkau semua umpan berita para pengikut. Pengaturan untuk berbagi otomatis dapat dimatikan kapan saja," demikian pernyataan Facebook seperti dilansir di Tech Crunch, Kamis (16/7).
Dengan mengaktifkan pengaturan, artinya para musisi setuju untuk untuk berbagi wawasan kinerja agregat dengan pemegang hak, termasuk suka, bagikan, komentar, pandangan, dan data keterlibatan lainnya yang terkait dengan pos yang dibuat secara otomatis ini.
Selain itu, artis dapat mengedit postingan yang dibuat secara otomatis, termasuk judul, deskripsi, tag, dan bahkan thumbnail.
Ekspansi Facebook ke video musik akan menghadirkan tantangan signifikan bagi Youtube yang menyumbang 46 persen dari streaming musik dunia di luar China pada 2017, menurut laporan dari IFPI. Sekitar waktu yang sama, Youtube mengeklaim lebih dari satu miliar penggemar musik datang ke situsnya untuk terhubung dengan musik dari lebih dari dua miliar artis. Baru-baru ini, perusahaan melaporkan telah membayar lebih dari tiga miliar dolar AS ke industri musik pada 2019.
Bloomberg pada akhir tahun lalu melaporkan bahwa Facebook sedang bernegosiasi dengan tiga label rekaman terbesar yaitu Universal Media Group, Sony Music, dan Warner Music Group mengenai hak atas video musik. Laporan tersebut mencatat bahwa label rekaman tertarik pada alternatif selain Youtube, yang bayarannya dirasa tidak cukup memuaskan.
Facebook sudah menawarkan pengalaman video musik ini di Thailand dan India. Perusahaan lebih luas melihat video sebagai area fokus utama, karena di era sekarang video efektif membantu menghubungkan pengguna dan mendorong percakapan sosial. Facebook Watch, video musik khusus, muncul atas upaya Facebook sebelumnya dan akan terus berkembang.