REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Memilih nama untuk anak merupakan proses yang tidak mudah. Ada orang tua yang sudah menyiapkan nama sejak jauh hari.
Ada pula yang memutuskan setelah anak sudah lahir. Bagaimanapun, nama itu akan terus melekat pada anak.
Survei terkini yang dilakukan Gigacalculator mengungkap, sebagian orang tua di Inggris menyesali pilihan nama yang mereka berikan untuk anak. Dilansir di laman Metro, Rabu (15/7), sebanyak 73 persen dari total 5.842 responden berpikir bisa memberikan nama yang lebih baik.
Alasan terbesar dari penyesalan para orang tua tersebut karena menganggap nama anak tidak sesuai dengan kepribadiannya ketika tumbuh dewasa. Sementara, 30 persen responden mengaku tidak memiliki cukup waktu untuk memikirkan nama.
Sebagian menyesalkan nama anak karena faktor kesamaan. Orang tua kurang suka ketika ada teman yang memberikan nama sama untuk anak, atau selebritas tertentu menamai bayi mereka sama dengan nama anak beberapa waktu setelahnya.
Sebanyak 32 persen responden menyesalkan pilihan nama karena membuat anak-anak mereka diejek di sekolah. Lebih unik lagi, ada orang tua yang sedikit kesal karena nama anak adalah pilihan pasangan yang harus diikuti kemauannya.
Nama anak lelaki paling disesali yakni Hunter (32 persen), Jaxon (29 persen), dan Carter (28 persen). Menyusul Tobias (25 persen), Oliver (24 persen), Grayson (22 persen), Felix (21 persen), Jasper (20 persen), Sonny (17 persen), dan Dexter (12 persen).
Sebanyak 35 persen orang tua menyesal memberi nama bayi perempuan dengan Aurora. Begitu pula Arabella (32 persen), Lyla (28 persen), Amber (27 persen), Edith (24 persen), Maryam (21 persen), Harriet (19 persen), Summer (15 persen), Delilah (13 persen), dan Gracie (12 persen).
Survei juga menanyakan nama apa yang tidak akan dipilih orang tua. Untuk anak laki-laki, orang tua enggan memakai nama Boris, sementara nama kurang disukai untuk perempuan adalah Karen, Isis, dan Meghan.