REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 345 gedung bioskop di Shanghai, China, yang tutup selama pandemi COVID-19 akan mendapatkan subsidi. Pemerintah China menyiapkan subsidi sebesar 18 juta yuan atau sekitar Rp 37,3 miliar dari pemerintah kota setempat.
Angka pasti subsidi yang diterima setiap gedung bioskop akan didasarkan pada skala penonton, jumlah layar, dan jumlah film box office pada 2019. Badan Film Kota Shanghai (SMFA), dikutip dari China Daily, Jumat (10/7), beberapa pengelola gedung bioskop menganggap subsidi tersebut cukup tepat. Pasalnya, mereka terpuruk dengan pendapatan nol dan terbelit masalah keuangan akibat penutupan bisnis sejak wabah COVID-19 melanda pada Januari lalu.
"Subsidi tersebut akan menjadi penolong kami. Meskipun tidak ada satu pun film yang diputar, kami tetap harus mengeluarkan dana untuk pemeliharaan peralatan rutin dan membersihkan studio dengan desinfektan," kata Song Lihua selaku manajer gedung bioskop yang berafiliasi dengan Shanghai Film Co Ltd di Guohoa Plaza.
Covid-19 menjadi pukulan telak bagi industri film China karena bioskop ditutup, film ditarik, dan produksi dihentikan dalam jangka waktu yang lama. Pada April, Badan Film China (CFA) telah mengeluarkan sejumlah bantuan, termasuk keringanan pajak untuk produser film dan bioskop, untuk mendorong laju industri perfilman dalam negeri seperti sedia kala.