REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Keluarga musisi Bob Marley akan merekam ulang lagu "One Love" untuk mendukung kampanye "Reimagine" Unicef. Kampanye tersebut merupakan penggalangan dana global untuk merespons, memulihkan, dan menata dunia pasca Covid-19 untuk anak-anak.
Tuff Gong International dan Amplified Music akan merilis versi baru dari lagu "One Love" pada 17 Juli 2020. Seluruh hasil keuntungan dari lagu dan kegiatan terkait akan secara langsung didonasikan untuk mendukung "Reimagine" Unicef.
Tembang ikonik itu pertama kali direkam pada 1977 oleh Bob Marley dan The Wailers. "One Love/People Get Ready" telah menyentuh jutaan orang di seluruh dunia dengan pesan abadi untuk bersatu. Versi baru aransemen lagu juga akan hadir dalam bentuk klip.
Klip tersebut akan menampilkan anggota keluarga Marley, musisi dari seluruh penjuru dunia, seniman dari zona konflik di seluruh dunia, dan anak-anak yang tinggal di komunitas rentan. Putri mendiang, Cedella Marley, menganggap inisiatif itu sangat berarti.
"Lebih dari 40 tahun yang lalu, ayah saya menulis "One Love" tentang persatuan, kedamaian, dan cinta universal ketika ada banyak masalah di dunia. Bahkan di saat kita tidak dapat berkumpul, pesannya tetap relevan hingga hari ini," ujarnya.
Menurut Cedella, semua orang dapat melewati krisis global jika bersatu dalam cinta. Mendukung kepedulian keluarga Marley, merek perhiasan Pandora yang juga merupakan mitra Unicef, akan memberikan donasi sejumlah sama dengan yang berhasil dihimpun "One Love", hingga nilai satu juta dolar AS.
Untuk mendukung peluncuran lagu mendatang, layanan jejaring sosial TikTok akan menjadi tuan rumah acara khusus dan menggagas tantangan publik bagi penggemar saat lagu resmi dirilis. Rincian tambahan akan diberikan kemudian.
Direktur Eksekutif Unicef Henrietta Fore mengatakan, "One Love" berbicara langsung mengenai kebenaran kunci. Harapan terbaik untuk mengalahkan pandemi Covid-19 dan kembali menata dunia untuk anak-anak adalah melalui solidaritas global dan kerja sama.
Pihaknya senang keluarga Marley bersama Pandora telah memberikan dukungan, kreativitas, dan cinta untuk membantu anak-anak yang paling rentan. Bagaimanapun, anak-anak sangat rawan terhadap dampak tidak langsung dari Covid-19.
Ada banyak risiko dari penutupan sekolah, kekurangan makanan, akses terbatas ke layanan kesehatan dasar, dan gangguan pada rantai pasokan medis. Unicef meluncurkan "Reimagine" agar semua pihak turut peduli terhadap kondisi tersebut.
Unicef memperkirakan ada tambahan 6.000 anak yang jiwanya terancam setiap hari selama enam bulan ke depan, ketika pandemi terus melemahkan sistem kesehatan. Hampir semuanya (lebih dari 90 persen) tinggal di negara berpenghasilan rendah atau menengah.
Uang yang dihimpun dari "One Love for Reimagine" akan membantu Unicef merespons kebutuhan mendesak untuk mereka. Beberapa di antaranya, dengan menyediakan sabun, masker, sarung tangan, perlengkapan kebersihan, dan peralatan pelindung.
Begitu pula penyediaan informasi yang menyelamatkan jiwa untuk anak-anak dan keluarga. Semua itu diharapkan bisa mendukung upaya pemulihan jangka pendek, termasuk dengan mendukung sistem pendidikan, perlindungan, dan perawatan kesehatan.
Unicef berupaya mewujudkan dunia yang lebih adil dan setara bagi seluruh anak. "Kami memiliki peluang unik untuk memetakan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak dan remaja yang kemungkinan besar akan menderita konsekuensi jangka panjangnya," kata Fore lewat pernyataan resmi Unicef yang diterima Republika.co.id.