REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali mengekspresikan perasaannya melalui musik. Setelah membuat "Cahaya dalam Kegelapan" untuk menyemangati masyarakat selama pandemi Covid-19, ia meluncurkan tembang berbahasa Jawa berjudul "Gunung Limo".
"Lagu itu dibuat untuk mengenang hari ulang tahun almarhumah Ibu Ani yang jatuh pada tanggal 6 Juli 2020 kemarin," ujar staf pribadi SBY, Ossy Dermawan, dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Menurut Ossy, lirik dan nada "Gunung Limo" diciptakan oleh SBY. Musik dan lagu diaransemen dan dinyanyikan oleh musisi lokal berbakat asal Trenggalek, Jawa Timur, Rofik Ali.
Menurut Ossy, lagu "Gunung Limo" tercipta karena SBY teringat kembali manisnya kenangan bersama almarhumah istrinya dan teman-teman yang beberapa kali mendaki Gunung Limo.
“Saya terinspirasi membuat sebuah lagu untuk mengabadikan kenangan manis saya di Gunung Limo tersebut,” ujar SBY, berdasarkan keterangan Ossy.
Proses pembuatan lagu ini terbilang singkat. Proses mixing lagu dan suara dilakukan di studio sederhana milik Rofik Ali di Trenggalek Jawa Timur.
Video klip dari lagu itu juga dibuat secara sederhana menggunakan ponsel dan dilakukan sepenuhnya oleh Rofik Ali dari kaki Gunung Limo, Pacitan. Ossy mengatakan bahwa SBY berharap masyarakat dapat menikmati tembang Jawa yang diciptakannya tersebut.
Ossy mengatakan bahwa SBY dan keluarga besar berziarah ke makam almarhumah Ani Yudhoyono pada 6 Juli 2020. Mereka mengenang hari ulang tahun Ibu Ani.
Setelah itu, pada 7 Juli 2020, SBY meluncurkan tembang berbahasa Jawa berjudul “Gunung Limo” tersebut melalui akun Instagram Ani Yudhoyono In Memoriam (@aniyudhoyono). Ossy mengatakan bahwa Gunung Limo merupakan salah satu objek keindahan alam di Kota Pacitan yang merupakan tempat kelahiran SBY.