REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekspedisi Republikopi resmi dimulai pada Senin (6/7). Tim Republika akan mengunjungi sejumlah perkebunan kopi di wilayah Indonesia, mulai dari Jawa Barat, Lampung, Aceh, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat.
Pemimpin Redaksi Republika, Irfan Junaidi mengatakan Ekspedisi Republikopi sudah lama digagas mengingat kopi merupakan salah satu kekayaan alam Indonesia, yang mungkin tidak banyak dimiliki negara lain. "Kalau kita bicara kopi Indonesia itu kan sangat beragam sekali, mulai dari Aceh sampai Papua," ucapnya di kawasan Eduwisata Gunung Puntang, Jawa Barat, Senin.
Irfan melanjutkan, salah satu bentuk upaya untuk melestarikan kekayaan khazanah kopi Indonesia adalah dengan mendokumentasikannya. Sehingga Ekspedisi Republikopi bisa menjadi katalog bagi masyarakat Indonesia dalam mengenal jenis kopi, karakter, cara pembibitan dan penanaman hingga proses selanjutnya pengolahan kopi nusantara.
"Sehingga bisa jadi prasasti bahwa bangsa ini punya kekayaan atau khazanah yang bernama kopi. kemudian, tujuan kami mengadakan ekspedisi ini adalah sebagai bentuk ikhtiar Republika dalam mendorong kopi indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri tidak kalah dengan kopi-kopi dari tempat lain, kopi nusantara, kopi indonesia jadi raja di negeri sendiri," katanya.
Menurutnya, banyak faktor yang mempengaruhi bagaimana kopi Indonesia bisa disegani di tingkat global, dan menjadi raja di negeri sendiri. Salah satu faktor pentingnya adalah publikasi.
"Republika punya tanggung jawab untuk mempublikasikan bahwa kita punya kekayaan kopi yang luar biasa. Kopi kita harus terus di-endors agar lebih terkenal. Sementara teman-teman di sektor yang lain bisa mendampingi mengelolah dengan baik, memasarkan dengan baik," ujarnya.
Irfan juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang mensuport sehingga kegiatan Ekspedisi Republikopi bisa terselenggara. "Kita memang harus bersama-sama untuk mengangkat kopi Indonesia berjaya bukan hanya di negara sendiri namun juga di negara-negara lain," ucapnya lagi.