Ahad 05 Jul 2020 00:01 WIB

Seberapa Aman Penggunaan Toilet Umum Semasa Pandemi?

Sebagian orang cemas tertular virus di toilet umum.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Muhammad Hafil
Seberapa Aman Penggunaan Toilet Umum Semasa Pandemi?. Foto: Tisu toilet (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Seberapa Aman Penggunaan Toilet Umum Semasa Pandemi?. Foto: Tisu toilet (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi covid-19 memunculkan pertanyaan mengenai aman atau tidaknya penggunaan toilet umum. Sebagian orang cemas tertular virus yang mungkin saja menempel di gagang pintu, tombol penyiram kloset, atau fasilitas lain yang dipakai bersama.

William Schaffner, profesor di bidang penyakit menular di Fakultas Kedokteran Universitas Vanderbilt di Tennessee, Amerika Serikat, menganjurkan setiap orang agar berhati-hati. Akan tetapi, benda-benda bukanlah sumber bahaya yang utama.

Baca Juga

"Bagian paling berbahaya saat menggunakan toilet umum adalah orang-orang lain yang ada di dalamnya. Belum tentu lingkungan matinya," ujar Schaffner, seperti dikutip dari laman WebMD, Sabtu (4/7).

Schaffner memberikan panduan mendasar menggunakan toilet umum. Pertama, selalu gunakan masker. Perhatikan pula kepadatan kamar mandi dan urungkan niat masuk jika terlalu padat. Jika terpaksa, cobalah sebisa mungkin menjaga jarak aman.

Khusus para pria, jangan gunakan toilet urinal bersebelahan. Mencari toilet berukuran lebih besar akan efektif menghindari kontak dekat dengan orang lain. Meski tidak terlalu direkomendasikan, membawa pelapis kloset duduk bisa jadi pilihan.

Selalu bersihkan bagian atas kloset duduk terlebih dulu sebelum menggunakannya. Schaffner menyarankan membawa tisu sendiri demi keamanan. Batalkan niat masuk bilik toilet apabila kloset duduknya terlihat tidak memiliki penutup.

Ketika akan mencuci tangan di wastafel, perhatikan jumlah orang yang ada di area yang dituju dan tunggu sampai agak lengang. Jika memungkinkan, lebih baik mengeringkan tangan dengan mesin pengering daripada handuk kertas.

"Menurut saya mesin pengering lebih membantu menggerakkan udara di sekitar. Jika orang di samping Anda terinfeksi, pengering akan membuyarkan udara sehingga lebih kecil kemungkinan terinfeksi virus," kata Schaffner.

Pimpinan Pusat Perawatan Mount Sinai South Nassau di New York, AS, Aaron E Glatt, mengatakan risiko penularan akibat kontak dengan cairan tubuh pasien positif sebanding dengan bahaya kontak dekat. Selalu ada peluang terkontaminasi di toilet umum.

Kontaminasi itu bisa berupa penularan virus, atau bakteri Escherichia coli. Saran Glatt adalah sama sekali tidak menggunakan kamar mandi umum. Lebih baik persiapkan diri sebelum meninggalkan rumah dengan buang air kecil atau besar di rumah.

Kekhawatiran Glatt yang lain adalah potensi lonjakan kasus Covid-19 akibat acara kembang api dan barbekyu. "Orang-orang tidak berhati-hati. Kami melihatnya di seluruh negeri sekarang. Ini adalah formula untuk bencana," tuturnya.

Sumber:

https://www.webmd.com/lung/news/20200702/how-safe-is-it-to-use-a-public-bathroom?src=RSS_PUBLIC

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement