Senin 29 Jun 2020 17:41 WIB

Youtube Indonesia Kaya Tayangkan 'Jejak Asa Sang Dewi 4'

Jejak Asa Sang Dewi 4 ditayangkan di Youtube Indonesia Kaya pada Ahad malam (28/6).

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Beberapa adegan drama tari Jejak Asa Sang Dewi 4 yang tayang di Youtube Indonesia Kaya, Ahad (28/6).
Foto: Swargaloka
Beberapa adegan drama tari Jejak Asa Sang Dewi 4 yang tayang di Youtube Indonesia Kaya, Ahad (28/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Drama tari “Jejak Asa Sang Dewi 4” kembali hadir dengan format berbeda, tayang secara daring melalui akun Youtube Indonesia Kaya pada Ahad (28/6) malam. "Jejak Asa Sang Dewi 4" (JASD 4) bercerita tentang perjuangan seorang ibu, pendidik pertama dan terbaik bagi anak-anaknya.

Secara spefisik, pertunjukan ini berkisah tentang sisi lain Dewi Sulastri, seorang pemain wayang orang dan seniman multitalenta yang juga seorang ibu. Dalam dunia wayang orang, Dewi Sulastri sering memainkan tokoh Kunti yang mendarmabaktikan diri sebagai seorang ibu.

Baca Juga

Dewi Kunti adalah figur ibu yang ideal dalam wiracarita Mahabhrata. Kunti yang dipersunting Raden Pandu berhasil menjadi guru kehidupan bagi para Pandawa di jagad pewayangan, yaitu Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa.

Dewi Kuntim begitupun Dewi Sulatri membesarkan dan mendidik anak-anaknya sesuai dengan naluri dan tanggung jawabnya sebagai seorang ibu. Pesan penting itulah yang hendak disampaikan kepada penonton terutama para perempuan sebagai wujud women empowerment.

photo
Beberapa adegan drama tari Jejak Asa Sang Dewi 4 yang dipentaskan secara daring melalui akun YouTube Indonesia Kaya pada Ahad (28/6) malam. JASD 4 bercerita tentang darmabakti seorang ibu, pendidik pertama dan terbaik bagi anak-anaknya. - (Swargaloka)

Sebuah karya bersambung yang digelar dua tahunan ini hadir untuk menggambarkan perjalanan Dewi Sulastri dalam berkesenian. "JASD 4" dipersembahkan oleh Wayang Orang (WO) Swargaloka dan didukung Bakti Budaya Djarum Foundation.

Sebelumnya, "Jejak Asa Sang Dewi 3" dipergelarkan di Teater Besar Institut Seni Indonesia (ISI) Solo pada tahun 2018 lalu. Meski dipentaskan secara daring, emosi dan rasa hadir di sepanjang pertunjukan.

Selama kurang lebih 35 menit, pentas "JASD 4" dikemas begitu intim dan kian sakral dengan iringan musik dari Dedek Gamelan Orchestra. "JASD 4" semakin istimewa dengan kehadiran pemain tamu yaitu wartawan senior Dr Ninok Laksono dan pemerhati budaya Dr R Ayu Dominica Diniafiat.

"JASD 4" merupakan karya pertama Swargaloka berformat pertunjukan daring. Untuk memberikan kepuasan kepada penonton di rumah, sejak awal, teknis pengambilan gambar dan editing sudah dikonsep agar kamera menjadi mata penonton.

Bagi Dewi Sulastri, karya ini memiliki makna mendalam. Di tengah ketidakpastian dunia, Dewi seolah ingin mentransfer energi baru dengan menghadirkan kembali cahaya sang Surya, seperti halnya Kunti yang diberi anugerah memanggil Dewa-dewi dan memanggil Dewa Surya ke bumi.

Tak hanya itu, filosofi gerak juga sangat esensial dalam perjuangan Dewi. Menari ibarat kehidupan, sebuah proses yang terus mengalami perubahan, pergerakan dan pembaharuan, tanpa henti.

Sementara itu, Suryandoro selaku produser bersyukur "JASD 4" tetap bisa menghibur meski dalam keadaan yang sulit seperti sekarang. Ia berharap, pertunjukan "JASD 4" bisa menjadi kekuatan dan energi baru dalam menyambut segala perubahan di masa yang akan datang.

“Kita harus selalu peka terhadap berbagai perubahan. Karena apapun yang terjadi, kita tidak boleh menyerah. Kita harus fleksibel, menyesuaikan dan semangat terus untuk berkarya. Semoga pentas ini bisa menyemangati teman-teman dalam kondisi yang tidak menentu ini. Selamat berkarya,” kata Suryandoro yang juga founder Swargaloka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement