REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serial komedi animasi The Simpsons tak akan lagi menggunakan aktor kulit putih untuk mengisi suara karakter-karakter dengan latar belakang etnis yang berbeda. Pernyataan ini diumumkan bersamaan dengan mencuatnya aksi protes Black Lives Matter.
"The Simpsons tidak akan lagi menggunakan aktor kulit putih untuk mengisi suara karakter non kulit putih," jelas tim produser The Simpsons dalam sebuah pernyataan singkat, seperti dilansir BBC, Ahad (28/6).
The Simpsons mendapatkan kritik selama beberapa tahun terakhir karena masalah ini. Sejak 1990 lalu, The Simpsons menggandeng aktor berkulit putih Hank Azaria untuk mengisi suara karakter dengan latar belakang etnis India-Amerika bernama Apu Nahasapeemapetilon.
Azaria telah menyatakan mundur dari perannya sebagai pengisi suara Apu pada Januari lalu. Azaria mengatakan keputusan ini diambil secara bersama-sama. Secara personal dan profesional, Azaria pun merasa kesal bila ada orang lain yang merasa terpinggirkan karena karakter Apu.
"Kami semua setuju akan hal itu. Kami pikir ini merupakan hal yang benar," jelas Azaria.
Belum diketahui bagaimana nasib karakter Apu ke depannya. Dalam pernyataan resmi tersebut, pihak Fox Networks tidak memberitahu apakah Apu dan karakter lain akan terus dilibatkan dalam acara tersebut.
Selain Azaria, aktor dan aktris berkulit putih lain juga menyatakan tak akan lagi menjadi pengisi suara untuk karakter kulit berwarna. Beberapa di antaranya adalah Mike Henry dan Kristen Bell.
Henry sudah menjadi pengisi suara untuk karakter berkulit hitam Cleveland Brown dalam serial animasi Family Guy selama 20 tahun. Meski sangat menyukai karakternya, Henry merasa dia tak berhak untuk menjadi pengisi suara dari karakter kulit berwarna.
"Orang kulit berwarna seharusnya memainkan karakter kulit berwarna," jelas Henry.
Bell juga menjadi pengisi suara untuk karakter anak dari ras campuran bernama Molly dalam serial animasi Central Park. Bell mengatakan selama ini keterlibatan orang kulit putih untuk menjadi pengisi suara karakter kulit berwarna merupakan wujud dari kurangnya kesadaran akan isu rasial.
"Meng-casting aktris kulit putih untuk karakter ras campuran mengurangi keterlibatan ras campuran dan orang berkulit hitam Amerika," ujar Bell.