Kamis 25 Jun 2020 14:58 WIB

Alasan Candyman Jadi Film Horor yang Layak Dinanti Tahun Ini

Sang sutradara, Nia DaCosta, menjanjikan tampilan segar untuk legenda Candyman.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Tangkapan layar dari teaser film Candyman dari Twitter Nia DaCosta.
Foto: Twitter Nia DaCosta
Tangkapan layar dari teaser film Candyman dari Twitter Nia DaCosta.

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Dari semua film horor yang dirilis pada tahun 2020, Candyman tampak cukup mencolok. Alasannya tak lepas dari protes Black Lives Matter yang terjadi saat ini.

Sang sutradara, Nia DaCosta, membuat film horor ini memiliki konsep untuk mengatasi masalah rasialiasme. Dia menjanjikan tampilan segar untuk legenda Candyman.

Penulis naskah Jordan Peele, Win Rosenfeld, dan DaCosta, ikut memproduksi Candyman versi terbaru. Film Candyman pernah muncul sepuluh tahun setelah film pertama yang dirilis pada 1992, dan kembali ke lokasi proyek perumahan Cabrini Green di Chicago, Illinois.

Dilansir di Screen Rant, Kamis (25/6), film berpusat pada sosok Anthony McCoy (Yahya Abdul-Mateen II), yang berjuang mempertahankan karier seninya. Dia lantas menemukan legenda Candyman dan mulai mengungkap rahasianya. Rahasia-rahasia ini menjadikan Candyman bagian dari narasi sejarah yang lebih besar tentang ras, kekerasan, dan kebencian.

Candyman asli didasarkan pada kisah Clive Barker yang disebut "The Forbidden" dan berkaitan dengan sistem kelas Inggris. Namun, setelah Barker melisensikan hak kepada sutradara Bernard Rose, hal itu diubah untuk fokus pada ras dan kelas sosial di pusat Kota Chicago. Perubahan ini menjadikan Candyman salah satu dari sedikit film horor untuk mengatasi masalah rasial.

Candyman yang baru adalah kesempatan untuk menceritakan sebuah kisah dengan pesan tentang ketidaksetaraan rasial dan kekerasan terhadap orang kulit hitam dalam kerangka film horor yang terkenal dan dihormati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement