Ahad 21 Jun 2020 13:51 WIB

Beyonce Rilis Black Parade Sebagai Pesan Emansipasi Ras

'Black Parade' memiliki makna penting bagi warga keturunan Afrika-Amerika.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Beyonce mengejutkan penikmat musik dengan merilis lagu baru berjudul
Foto: Belfasttelegraph
Beyonce mengejutkan penikmat musik dengan merilis lagu baru berjudul "Black Parade" (Foto: Beyonce)

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Penyanyi Beyoncé tidak membiarkan selebrasi Juneteenth berlalu begitu saja. Perayaan setiap tanggal 19 Juni yang biasa disebut Hari Kebebasan atau Hari Emansipasi itu memperingati penghapusan perbudakan dan emansipasi ras Afrika-Amerika di seluruh Amerika Serikat. 

Dia mengejutkan penikmat musik dengan merilis lagu baru berjudul "Black Parade". Pesan berjudul "Black Parade Route" muncul di situs resmi Beyoncé, beserta tautan ke lusinan bisnis milik warga Afrika-Amerika. Sebelum perilisan, dia mengunggah pesan "ikuti paradeku" di media sosial. 

Baca Juga

"Selamat merayakan Juneteenth. Menjadi hitam adalah sebuah aktivisme bagimu. Menjadi hitam dan luar biasa adalah bentuk protes. Menjadi hitam dan bersuka cita adalah hakmu," tulis unggahan di situs Beyoncé, seperti dikutip dari AP, Ahad (21/6). 

Lagu berdurasi lima menit tersebut menyiratkan pesan pentingnya kembali ke akar dan bangga mengenai dari mana asal serta keturunan kita. Perilisan dalam rangka perayaan Juneteenth juga sangat relevan, yang tahun ini turut ditandai dengan urgensi lebih, akibat sejumlah insiden dengan korban warga Afrika-Amerika. 

Beyoncé telah menyalurkan donasi untuk gerakan "Black Lives Matter". Dia menyuarakan protes atas ketidakadilan atas kasus kematian George Floyd, Breonna Taylor, dan sosok-sosok lain. Pelantun tembang "Run the World" itu bahkan menulis surat secara langsung kepada pemerintah setempat. 

Ini bukan pertama kalinya perempuan 38 tahun itu memberikan kejutan karya untuk para penggemarnya. Dia dan sang suami, Jay-Z, merilis album Everything is Love berisi sembilan lagu pada 2018 tanpa pemberitahuan. Begitu pula saat kehadiran album self-titled pada 2013.

"Black Parade" menjadi upaya filantropi terkini Beyoncé. Pada April, dia mengumumkan bahwa yayasan BeyGOOD miliknya bermitra dengan kampanye Start Small milik CEO Twitter Jack Dorsey untuk menyediakan enam juta dolar AS guna membantu kelompok pekerja terdampak pandemi. 

"Saya berharap kita semua terus berbagi kegembiraan dan merayakan satu sama lain, walaupun di tengah-tengah perjuangan. Tolong lanjutkan untuk mengingat keindahan, ketangguhan, dan kekuatan kita," tulis Beyoncé pada unggahan Instagram yang mengumumkan kehadiran lagu. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement