Rabu 17 Jun 2020 21:30 WIB

Oscar Diundur, Kenapa FFI 2020 Tetap Sesuai Rencana?

Oscar Diundur, Kenapa FFI 2020 Tetap Sesuai Rencana?

Rep: viva.co.id/ Red: viva.co.id
Piala Citra 2017
Piala Citra 2017

VIVA – Pandemi Covid-19 buat beberapa acara bergengsi di dunia rela diundur, salah satunya Academy Awards atau Oscar. Seharusnya acara ini digelar pada 28 Februari 2021. Mereka juga memundurkan voting preliminary akan dimulai pada 1 Februari hingga 5 Februari 2021, dengan voting nominasi berakhir sebulan kemudian saat nominasi Oscar diumumkan.

Perubahan lainnya adalah film yang dirilis pada Januari dan Februari 2021 diperbolehkan untuk mendaftarkan diri di ajang tersebut. Sementara itu, di dalam negeri ajang penghargaan tertinggi bagi isan filmnya, Festival Film Indonesia tetap sesuai jadwal.

Rencananya, pada 7 November 2020 akan ada malam pembacaan nominasi. Lalu malam puncak atau penganugerahan akan diadaka pada 5 Desember 2020.

Menurut, Nia Dinata selaku Komite Penjurian dan Seleksi FFI 2020, pihaknya sudah mempertimbangkan segala kemungkinan. Dari sisi penjurian, mereka punya cukup banyak film untuk diseleksi, sementara Oscar tidak.

"Kenapa Oscar dan Bafta mundur, karena awal tahun, mereka tidak punya film untuk diseleksi terlalu banyak. Kalau FFI tayang di akhir tahun, kita masih punya lah 53 film,' ujar Nia saat melakukan jumpa pers secara virtual, Selasa, 16 Juni 2020.

Film yang dinilai adalah yang tayang di bioskop sejak 1 Oktober 2019. Tahun ini, panitia juga memperbolehkan film panjang Indonesia yang tayang di OTT atau platform streaming juga berhak ditonton oleh kurator dan dinilai.

Baca juga: Masih Pandemi Corona, FFI 2020 Tetap Diselenggarakan

"Selain itu, kita masih punya waktu sampai 30 September. Jadi semua film yang memenuhi syarat tetap akan dipertimbangkan," ujar Nia Dinata.

Tahap penjurian dan seleksi masih mengikuti format di tahun sebelumnya. Untuk dasar penilaian utama di tahap seleksi, berpegang pada kualitas tenkis dan estetika, lalu profesionalisme kerja yang tercermin dari hasil akhir film tersebut.

“Kami juga masih mengusung keberagaman, film-film yang akan terseleksi ada perspektif keberagaman, Bhinneka Tunggal Ika. Apa yang terjadi secara sosial di Amerika pasti mempengaruhi seperti Black Lives Matter, artinya kita sebagai manusia harus menghormati manusia tidak dari warna kulit, latar belakang, agama dan etnisitasnya," kata Nia Dinata.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan viva.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab viva.co.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement