REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Spanyol menyatakan negaranya dibuka kembali untuk pengunjung Eropa mulai pekan depan. Namun, hanya pelancong dari Uni Eropa dan wilayah Schengen yang diizinkan mulai 21 Juni. Sementara pelancong dari Inggris harus menunggu hingga 1 Juli mendatang.
Pemerintah Spanyol membuat pengumuman pada malam pembukaan kembali Spanyol untuk pariwisata internasional. Pembukaan itu memiliki program percontohan liburan ke Mallorca untuk warga negara Jerman.
Sebelumnya, 1 Juli ditetapkan sebagai tanggal pembukaan kembali bagi negara itu yang memang sangat bergantung pada wisatawan asing. Namun, surat kabar El Pais melaporkan pemimpin Spanyol mengatakan bahwa pariwisata tanpa batas bagi banyak orang Eropa akan dipercepat dalam 10 hari.
Persyaratan karantina 14 hari yang diberlakukan Spanyol untuk kedatangan, akan dicabut pada hari yang sama. Pembukaan kembali Spanyol atas perbatasannya bertepatan dengan berakhirnya “keadaan darurat” yang dimulai tiga bulan lalu, ketika pemerintah memberlakukan pembatasan ketat.
Perbatasan dengan Portugal tetap ditutup sampai 1 Juli. Pada hari yang sama, warga dari beberapa negara di luar zona Schengen akan diterima.
“Mulai 1 Juli, perbatasan dengan negara ketiga, di luar Schengen, akan dibuka secara bertahap,” kata Sanchez dilansir independent, Selasa (16/6).
Editor El Pais, Simon Hunter mengatakan kebijakan itu agak membingungkan. Petinggi negara itu tidak secara khusus menyebut Inggris.
Dua maskapai bertarif rendah terbesar di Eropa, easyJet dan Ryanair meluncurkan kembali penerbangan dalam skala antara bandara Inggris dan Spanyol pada 1 Juli. Keputusan Spanyol saat ini, bersifat akademis bagi sebagian besar wisatawan Inggris.