Selasa 16 Jun 2020 20:25 WIB

Pemandu Wisata Gunung Perlu Tingkatkan Skil Saat New Normal

Kemenparekraf akan meningkatkan sertifikasi untum pemandu wisata.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Dwi Murdaningsih
Minum kopi saat naik gunung (Ilustras)
Foto: Flickr
Minum kopi saat naik gunung (Ilustras)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif meminta pemandu wisata gunung di Indonesia dapat meningkatkan kompetensi guna menghadapi era kenormalan baru khususnya wisata alam. Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata Kemenparekraf Wisnu Bawa Tarunajaya mengatakan, pandemi Covid-19 membawa perubahan mendasar atas kebutuhan wisatawan ke depan.

Wisata akan mengutamakan faktor kebersihan, kesehatan, dan keamanan dalam berwisata. Terlebih nantinya diperkirakan akan banyak wisatawan yang memilih aktivitas di alam seperti hiking dan aktivitas gunung lainnya.

Baca Juga

"Kita tidak bisa menghindari keberadaan Covid-19, tapi setelah ini pariwisata pasti akan booming. Terutama dalam aktivitas berbasis alam, mereka akan lebih memilih pariwisata yang berkelanjutan," kata Wisnu, dalam Siaran Pers Kemenparekraf, Selasa (16/6).

Ia mengatakan, Kemenparekraf berkomitmen untuk terus memfasilitasi pengembangan sumber daya manusia di bidang pariwisata. Termasuk melanjutkan program dari pelatihan ini dengan melakukan sertifikasi kepada para pemandu wisata gunung dan instruktur pemandu wisata gunung.

"Kita harus solid dan bersatu, bersama-sama menciptakan kualitas layanan. Indonesia punya keindahan alam dan gunung yang tidak kalah dengan negara-negara lain, karena itu harus didukung dengan sumber daya manusia yang baik," kata Wisnu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement