Senin 15 Jun 2020 18:16 WIB

Sudah Mulai Bekerja di Kantor? Ingat Ini

Tetap rajin cuci tangan menjadi syarat utama.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Natalia Endah Hapsari
Sarana cuci tangan untuk umum (ilustrasi)
Foto: LAZ Harapan Dhuafa
Sarana cuci tangan untuk umum (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Semua orang tidak bisa sepenuhnya menghindar dari virus Covid 19, apalagi saat ini tidak sedikit pegawai atau karyawan yang telah kembali bekerja di kantor. Kendati begitu, saat ini kasus positif corona pun masih tinggi hingga mencapai lebih dari 1.000 kasus per hati.

Bagaimana cara kita menyiasati hal ini? Ada satu cara mudah yaitu sebisa mungkin tetap menjaga jarak antara satu dengan yang lain. Seandainya harus bersentuhan dengan benda berisiko, maka segera cuci tangan.

“Kalau ada fasilitas cuci tangan yang dekat, misalnya di rumah kan ada sabun, cucilah tangan. Di kantor juga cuci tangan saja. Saya kira itu yg kita pakai (cuci tangan 20 detik) buat pencegahan sama seperti flu burung waktu itu. Tidak perlu boros dengan menggunakan hand sanitizer juga,” ucap peneliti dari Lembaga Biologi Molekul Eijikman, Prof Herawati Sudoyo.

Selain mengurangi pemakaian hand sanitizer, pemakaian masker juga tidak terlalu efektif karena hanya memproteksi diri dari lingkungan. “Terus kalau habis pegang-pegang benda yang dapat menularkan virus, atau habis garuk-garuk, kemudian tidak cuci tangan, itu tetap saja bahaya,” tutur Prof Hera.

Saat ini, yang perlu diperhatikan adalah para tenaga medis. Mereka lah yang sering melakukan kegiatan aerosol. Jadi sangat berisiko tertular, sehingga mereka lebih membutuhkan hand sanitizer dan masker.

Nah, jika Anda masih dapat bekerja dari rumah, Hera tetap meminta agar masyarakat tidak lengah. “Memang berbeda moodnya kerja di kantor dengan di rumah. Mungkin agak bosan sedikit. Masalahnya, kita tidak tahu kondisi orang di sekitar kita, kita tidak boleh lengah,” tutur Prof Hera.

Masyarakat diharapkan bisa mencari kesibukan meski berada di rumah. Misalnya sudah melewati masa inkubasi yakni dua pekan, diharapkan juga agar jangan langsung keluar rumah dan datang ke kerumunan.

“Kita harus kenali dulu virus ini, dan bagaimana penyebarannya. Kalau ada waktu panjang di rumah seperti ini, maka bersihkan rumah dulu, hilangkan jentik air, bersihkan permukaan yang dirasa jadi sumber virus dan kuman,” papar Prof Hera.

Bagaimana kemudian jika ada orang datang bertamu dari luar? Orang itu mungkin saja bisa menjadi pembawa virus corona. Maka, sang pemilik rumah pun berhak untuk memberlakukan protokol bersih-bersih yang biasa dilakukan, meminta untuk cuci tangan, mandi, atau meletakkan jaket yang digunakan di luar rumah.

Apalagi jika di rumah memiliki kelompok-kelompok orang yang rentan dengan virus ini, misalnya orang dengan riwayat penyakit tertentu dan lansia, maka sangat perlu untuk melakukan pencegahan tersebut. Karena kelompok orang itu memiliki respon imun lebih rendah dibanding orang lain.

“Kalau sudah ada riwayat penyakit dan positif, mereka sendiri sudah lemah, ada organ mereka yang sudah lemah, tentu saja tubuh tidak akan mampu melawan virus ini. Saya sebenarnya tidak mau ngomong lansia, karena itu hanya angka, tapi kan memang antibodi lansia pasti lebih lemah dibanding anak muda,” papar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement