Kamis 11 Jun 2020 10:49 WIB

Senayan City Imbau Pengunjung Bawa Mukena Sendiri

Senayan City tak lagi menyediakan mukena, sarung, dan sajadah di musholanya.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Petugas membersihkan lantai di Mall Senayan City, Jakarta, Selasa (9/6). Senayan City tak lagi menyediakan alat sholat di musholanya.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas membersihkan lantai di Mall Senayan City, Jakarta, Selasa (9/6). Senayan City tak lagi menyediakan alat sholat di musholanya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu pusat perbelanjaan, Senayan City, tak lagi menyediakan alat sholat untuk para pengunjung. Padahal, selama ini, mal di Jakarta Pusat itu terkenal dengan ketersediaan mukena bersihnya.

Menurut General Manager Leasing and Marketing Communication Senayan City Jaclyn Halim, kebijakan tersebut ditujukan sebagai adaptasi baru di mal. Hal itu juga sejalan dengan seruan Gugus Tugas Corona.

Baca Juga

"Kami tidak menyediakan alat sholat lagi. Dulu, kami masih mengadakan mukena dan beberapa alat sholat lain, tapi kali ini benar-benar tidak mempersiapkan itu,” ungkap Jaclyn kepada Republika.co.id di Senayan City, Jakarta Pusat, Selasa (9/6).

Jaclyn mengatakan, salah satu alasan yang membuat pihaknya tak lagi menyediakan mukena adalah karena sulitnya menerapkan protokol kebersihan alat sholat itu. Jika alat sholat harus segera dicuci setelah dipakai oleh seorang pengunjung, maka pihaknya tak sempat melakukannya untuk semua alat sholat.

“Karena kalau pun kami persiapkan dalam kurun waktu cepat, sementara pengunjung banyak, tidak akan keburu untuk mencuci. Kami agak kesulitan untuk menjaga kebersihannya,” jelas Jaclyn.

Oleh karenanya, dia mengimbau kepada para pengunjung mal untuk dapat membawa alat sholat milik sendiri agar lebih aman. Senayan City juga tak lagi menyediakan sarung dan juga sajadah.

Selain itu, pihak mal juga akan membatasi jumlah orang yang berada dalam mushola. Jumlah jamaah yang bisa ditampung kini maksimal 25 orang. Dengan begitu, pengunjung harus menunggu giliran jika kuota maksimal telah terisi.

Selanjutnya, pihak pusat perbelanjaan itu akan melakukan sterilisasi dengan penyemprotan disinfektan di seluruh bagian mal, termasuk mushola. Menurutnya, hal itu akan dilakukan setiap mushola sedang kosong dan tak ada pengunjung, yaitu sekitar minimal tiga kali dalam satu pekan.

“Kami sekarang masih tutup, kami lakukan pembersihan dengan disinfektan itu setiap hari karena tidak ada pergerakan orang untuk sholat. Nanti penerapannya tiga kali hingga lima kali,” jelas dia.

Adanya perubahan-perubahan ini merupakan sebuah upaya mempersiapkan adaptasi normal baru dalam masa pandemi Covid-19. Para tenant dalam mal Senayan City akan kembali buka untuk pengunjung mulai 15 Juni mendatang.

Dilarang merokok

Jaclyn mengungkapkan, Senayan City tidak memiliki ruang merokok. Biasanya, pengunjung yang hendak merokok akan langsung keluar gedung.

Menurutnya, pihak mal sangat memberikan perhatian terhadap orang-orang yang mengabaikan peraturan merokok di dalam gedung. Jaclyn menyebut, tim keamanannya akan melakukan tindakan dan menganjurkan pengujung yang merokok untuk keluar, ke depan gedung.

"Kami tegas sekali ya kalau soal ini, dan tim keamanan kami juga kami tempatkan di berbagai area.” ujar Jaclyn.

Tim keamanan dari mal, kata dia, ditempatkan di depan lobby dan beberapa titik di dalam gedung. Dalam satu lantai, paling tidak dia menempatkan lima keamanan untuk memastikan tak ada peristiwa yang tak diinginkan pada pengunjung dan juga pada toko.

Jaclyn menyebut, selama ini para pengunjung mal Senayan City juga telah tertib mematuhi peraturan, termasuk larangan merokok. Menurutnya, jika mereka memang ingin merokok, mereka ke ruangan terbuka atau bagian luar ruangan, termasuk di Crystal Lagoon atau area luar bagian bawah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement