REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produser pemenang Emmy Award dan Academy Award, Spike Lee, mengaku prihatin dengan pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang kerap tak ilmiah soal pandemi Covid-19. Akibatnya, banyak warga Amerika yang meregang nyawa karena mengikuti saran kesehatan yang tidak tepat.
Lee menyebut, penggunaan obat hidroksiklorokuin, disinfektan, hingga herbisida kimia untuk melawan Covid-19 menjadi contoh tak ilmiahnya Trump. Lee yang telah menjuluki pemimpin Amerika sebagai "Agen Oranye" itu pun menyebut klaim-klaim Sang Presiden yang tidak terverifikasi telah merenggut nyawa banyak orang.
"Saya merasa bahwa kita harus peduli dengan pernyataan yang dibuat Agen Orange," kata sutradara film Malcom X itu kepada surat kabar Inggris The Times.
Menurut Lee, pernyataan itu telah mengirim banyak orang ke rumah sakit. Ia mengkhawatirkan nantinya akan semakin banyak orang yang benar-benar tewas lantaran mengikuti saran tak ilmiah dari Trump tentang apa yang harus dikonsumsi.
Setelah komentar Trump soal disinfektan, produsen pemutih mengeluarkan peringatan untuk tidak mengonsumsi produk mereka. Sementara itu, seorang pria meninggal setelah menelan pembersih tangki ikan berbahan klorokuin fosfat pada bulan Maret.
Awalnya, hidroksiklorokuin diharapkan dapat meringankan beberapa gejala Covid-19, tetapi percobaan di AS berakhir setelah ditemukannya perburukan masalah jantung. Lee menganggap, saran-saran dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah yang paling tepat sampai saat ini. Sebelum ada anjuran ilmiah baru, penerapan jarak sosial, memakai masker dan sering mencuci tangan masih menjadi yang paling efektif.
Di kantornya di Brooklyn, New York City, Lee menegakkan jarak sosial yang ketat dan menguji kesehatan dirinya sendiri berikut orang lain yang masuk. Semua orang diharuskan memakai masker.