REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kicauan penyanyi Taylor Swift di akun Twitter pribadinya soal Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjadi cicitan paling banyak mendapatkan "likes" atau disukai dari seluruh unggahan Swift. Kicauan itu berisi kecaman terhadap Trump atas penggunaan cara kekerasan untuk mengusir demonstran.
Pendapat Swift itu mendapat lebih dari satu juta "likes" hanya dalam waktu kurang dari lima jam, dilansir Billboard, Sabtu.
"Setelah menyulut api supremasi kulit putih dan rasisme selama pemerintahan Anda, Anda punya keberanian untuk berpura-pura punya superioritas moral sebelum mengancam dengan kekerasan," tulis Swift.
After stoking the fires of white supremacy and racism your entire presidency, you have the nerve to feign moral superiority before threatening violence? ‘When the looting starts the shooting starts’??? We will vote you out in November. @realdonaldtrump
— Taylor Swift (@taylorswift13) May 29, 2020
Kekesalan Taylor Swift itu terjadi lantaran sebelumnya Trump mengunggah cicitan yang mengancam akan menindak tegas hingga bahkan akan menembak para pengunjuk rasa di Minnesota.
"Ketika penjarahan dimulai, penembakan dimulai??? Kami akan memilih untuk membuatmu terdepak pada November. @Realdonaldtrump," kata Swift menyinggung pemilihan umum presiden AS pada November.
Pihak Twitter telah bereaksi atas unggahan Trump tersebut yang dinilai melanggar kebijakan tentang kekerasan. Kicauan Trump itu sekarang disembunyikan di balik pemberitahuan. Namun, pengguna masih dapat melihat dan me-retweet dengan komentar, tetapi pengguna tidak bisa menyukai atau berkomentar atas kicauan tersebut.