REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI — Aktor asal India Sonu Sood selama ini dikenal sebagai pemeran antagonis yang dibenci banyak orang di berbagai film Bollywood. Namun, di dunia nyata, ia justru mendapat pujian karena kebaikannya.
Dilansir BBC, Sood membantu ribuan pekerja migran yang terdampar akibat ketentuan lockdown di India. Banyak dari mereka yang harus kehilangan arah saat berada di Mumbai.
"Itu membuat saya tidak bisa tidur, ketika saya melihat banyak orang yang harus berjalan ratusan kilometer untuk mencapai desa mereka,” ujar Sood dalam sebuah wawancara pada Ahad (24/5).
India resmi memberlakukan lockdown pada 24 Maret lalu, sebuah langkah yang dianggap dilakukan dengan mendadak. Hal itu membuat banyak pekerja migran kesulitan, dengan jutaan orang yang kini tak memiliki pekerjaan atau sumber penghasilan apapun.
Dengan perbatasan negara yang ditutup serta tak ada transportasi yang beroperasi di seluruh India, ribuan orang tidak memilih untuk berjalan. Bahkan, ada di antara migran yang harus berjalan hingga lebih dari 1.000 kilometer untuk mencapai rumah mereka. Setidaknya 100 orang dilaporkan tewas selama hal ini berlangsung, baik karena kecelakaan maupun kelelahan.
Selama dua bulan terakhir, Sood bersama dengan teman masa kecilnya Niti Goel telah aktif terlibat dalam membantu orang-orang yang terkena dampak selama lockdown diberlakukan di India. Di antara apa yang dilakukan oleh mereka adalah membagikan makanan.
"Kami mulai pada bulan Maret dengan membagikan makanan, kami mulai dengan 500 paket makanan dan bahan makanan yang dimasak. Hari ini kami mendistribusikan makanan dan bahan makanan setiap hari kepada 45 ribu orang di daerah kumuh, mereka yang terdampar di jalan dan yang berjalan di jalan raya," jelas Sood.
Sejak 11 Mei lalu, Sood juga menyediakan hingga ratusan bus untuk membawa pulang para migran yang terlantar. Ia mengungkapkan, pada 9 Mei lalu untuk pertama kalinya bertemu dengan sekelompok orang yang ingin pulang ke rumah, namun kesulitan karena tidak ada transportasi apapun tersedia.
“Kami bertanya bagaimana mereka pulang? Mereka mengatakan akan berjalan meski tempat tujuan terletak hingga 550 kilometer jauhnya. Karena itu saya meminta mereka menunggu dua hari dan mengatur upaya untuk pulang dengan mengurus seluruh izin,” jelas Sood.
Ketika bus-bus yang mengangkut 200 orang pertama berangkat pada 11 Mei, Sood dan Goel ada di sana untuk melepas mereka. Sebelum bus mulai berjalan, Sood memecahkan buah kelapa, sebuah ritual untuk mengucapkan selamat jalan bagi orang-orang.
“Ketika mereka pergi, mereka tersenyum dan terlihat air mata di wajah mereka," kata Sood.
Sejak itu, Sood telah membantu ribuan pekerja migran dan keluarga mereka mencapai negara bagian di seluruh India. Dan, permintaan bantuan terus mengalir.
Sood mengatakan, telah mendapatkan ribuan surat dan pesan melalui telepon setiap hari dari orang-orang yang meminta bantuan. Ribuan orang juga telah menghubunginya melalui media sosial seperti Twitter, Facebook, dan Instagram.
Sood mengatakan, ia merasa sangat diberkati untuk menjadi seperti alat yang Mahakuasa dan melihat ini sebagai "momen langka" karena ia telah diberi kesempatan untuk membantu sesamanya. Ia juga mengungkapkan bahwa selama ini merasakan bagaimana banyaknya masalah sebagai migran, karena saat pertama kali datang ke Mumbai, dirinya pun adalah orang dengan status tersebut.
Pada saat Pemerintah India dikritik karena perlakukannya yang buruk terhadap banyak migran, kemurahan hati Sood membuatnya mendapatkan banyak pujian. Sood bahkan digambarkan oleh banyak penggemarnya sebagai seorang pahlawan super dan sejati.