REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Chris Evans merupakan salah satu aktor papan atas dunia. Dia cukup banyak membintangi proyek-proyek film Hollywood. Hampir 10 tahun, Evans memerankan karakter Steve Rogers alias Captain America di Marvel Cinematic Universe (MCU).
Melihat karier Evans sekarang, mungkin banyak orang berpikir bahwa kesuksesan sang aktor adalah hal mudah untuk dicapai. Namun, hal itu keliru.
Dilansir di Looper.com, Evans masuk ke dunia Hollywood selama satu dekade penuh sebelum bergabung dengan Tim Marvel. Captain America bukan film pahlawan super pertamanya. Itu juga bukan film Marvel pertamanya. Jangan lupakan karya Evans sebagai Johnny Storm dalam film Fantastic Four. Meski film tersebut tidak berjalan sesuai harapan, Evans memiliki rangkuman mengesankan dalam dekade pertamanya di film ini.
Dia memberikan perubahan mengesankan dalam film remaja berjudul Not Another Teen Movie dan The Perfect Score. Ada juga film-filmnya yang lain di antaranya Cellular, Push, dan Street Kings. Aktor 38 tahun ini juga pernah berperan sebagai kameo jahat bernama Edgar Wright dalam film Scott Pilgrim vs The World. Banyak film-film bagus Evans yang layak dicari atau ditonton kembali.
Dari segudang film yang pernah dia bintangi, ada satu judul yang diabaikan dan diremehkan yaitu Sunshine. Sinema garapan sutradara Danny Boyle ini bergenre fiksi ilmiah.
Sunshine adalah fiksi ilmiah yang diabaikan dalam filmografi Chris Evans. Sunshine medapat label underrated lantaran film tersebut memiliki rating 76 persen di laman Rotten Tomatoes sehingga orang-orang menganggapnya istimewa. Setelah dirilis pada musim panas 2007, Sunshine menghasilkan hanya 32 juta dolar AS di seluruh dunia dan hanya 3,6 juta dolar AS di Amerika Serikat. Hampir sebulan seusai diluncurkan, film ini memperoleh pendapatan 85 juta dolar AS.
Sunshine menceritakan matahari akan terbakar dan mengancam kehancuran bumi dalam waktu dekat. Seperti yang sering terjadi dalam film-film fiksi ilmiah, ilmuwan dan astronaut dikirim ke ruang angkasa untuk menyelamatkan umat manusia.
Sayangnya, berbagai upaya tidak berjalan sesuai rencana. Misi heroik diluncurkan dengan sangat tidak tentu akibat kesalahan perhitungan. Meski begitu, film ini menampilkan perjalanan fiksi ilmiah yang cerdas, indah, sekaligus suram dengan tontonan ruang angkasa terbakar.