REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pandemi virus corona memberi dampak pada semua orang, termasuk Youtuber Atta Halilintar. Penyebaran virus corona juga membuat banyak toko tutup, bisnis merugi, dan berimbas pada karyawan.
Pemilik nama lengkap Muhammad Attamimi Halilintar itu berharap pandemi virus corona segera berakhir. Meskipun, dia tak menampik masih banyak oknum yang ngeyel dengan aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus corona.
Salah satu yang menjadi sorotan Atta adalah membeludaknya penumpang yang mengantre di bandara beberapa waktu lalu. Dari foto yang beredar di media sosial, dia melihat calon penumpang pesawat dalam kondisi berdesak-desakan. Beberapa di antaranya terlihat tidak mengenakan masker.
"Aku sendiri aneh banget, maksudnya segitu nggak pedulikah? Apa yang kita lakukan bakal sia-sia,” kata Atta dalam acara Indonesia Online Fest Vol 01, beberapa waktu lalu.
Padahal, menurut Atta, anjuran pembatasan jarak dan karantina mandiri itu bertujuan membantu tenaga medis yang berjuang merawat pasien Covid-19 agar tak kewalahan dengan pertumbuhan jumlah orang yang terinfeksi secara berbarengan. Dia meyakini, foto orang-orang berkerumun di bandara membuat tenaga medis bersedih. Sementara di tempat lain, ada kasus perawat ditolak di tempat tinggalnya atau tak diterima jenazahnya untuk dimakamkan di daerah tertentu.
Atta mengingatkan bahwa sudah langkah pencegahan penyebaran virus corona sudah menjadi gerakan bersama. PSBB, memakai masker di tempat umum, menjaga jarak, dan mengurangi aktivitas di luar ruangan untuk menekan penyebaran virus corona harus diikuti.
Selain itu, Atta tak habis pikir bahwa surat keterangan sehat yang menjadi syarat pulang kampung ternyata bisa dibeli secara daring, tanpa tes resmi. “Sedih banget bisa gitu. Seenggak penting itukah apa yang sudah dilakukan selama ini?” tanya pria kelahiran 20 November itu.
Atta meyakini keengganan orang-orang patuh dengan PSBB akan membuat Indonesia semakin lama keluar dari pandemi. Lantas, dia mempertanyakan kapan perokonomian kembali normal.
“Banyak pengusaha kena dampak, banyak pekerja kena dampak. Tahun buruk, 2020 banyak berikan cobaan,” ujar Atta.