Rabu 13 May 2020 17:27 WIB

Dunkin Donuts Mulai Gunakan Cangkir Ramah Lingkungan

Dunkin Donuts ganti cangkir minuman panasnya dengan bahan kertas.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Nora Azizah
Dunkin Donuts ganti cangkir minuman panasnya dengan bahan kertas (Foto : ilustrasi minuman Dunkin Donuts)
Foto: Flickr
Dunkin Donuts ganti cangkir minuman panasnya dengan bahan kertas (Foto : ilustrasi minuman Dunkin Donuts)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dunkin Donuts mulai melakukan perubahan penyajian produk minuman panasnya di Amerika Serikat (AS). Mereka secara resmi menyajikan semua minuman panas dengan cangkir kertas berdinding ganda.

Dilansir di laman Fox News, Rabu (13/5), perlengkapan minum sekali pakai yang baru itu  menggantikan penggunaan sebelumnya dari cangkir busa polystyrene.  Dunkin juga akan beralih ke penggunaan eksklusif tutup cangkir kopi panas yang dapat didaur ulang, yang akan diaplikasikan di seluruh gerai berlokasi di AS pada akhir musim panas nanti. 

Baca Juga

"Bahkan dalam masa-masa sulit seperti ini, keberlanjutan tetap menjadi prioritas utama bagi Dunkin," ujar presiden Dunkin' Americas, Scott Murphy. 

Dia melanjutkan, Dunkin merasa bangga atas pencapaian mereka selama ini. Namun, mereka menyadari, membuat perbedaan yang berarti, membutuhkan komitmen dan perbaikan berkelanjutan.

“Kami akan membangun momentum kami dan melakukan bagian kami untuk menjaga dunia di sekitar kami karena itu penting bagi kami, pewaralaba kami, tamu kami, dan komunitas kami,” jelas dia. 

Minuman panas Dunkin, seperti kopi, espresso, teh, dan cokelat panas, sekarang akan disajikan dalam cangkir kertas berdinding ganda. Cangkir itu dibuat dari kertas karton yang disertifikasi dengan Standar Prakarsa Kehutanan Berkelanjutan (SFI).

Sementara, cangkir baru itu diklaim dapat mempertahankan sifat retensi panas yang sebanding dengan cangkir busa sebelumnya. Artinya, cangkir itu bisa menjaga konten cairan mereka tetap panas sementara tangan tetap dingin. Berkorelasi dengan cangkir baru, transisi ini akan menghilangkan 19 juta pon polystyrene dari aliran limbah setiap tahunnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement