Senin 11 May 2020 22:26 WIB

Atasi Pandemi Covid-19, Perbanyak Berbuat Baik dan Berderma

Terutama bagi orang-orang di sekitar kita yang membutuhkan

Ilustrasi Penyebaran Virus Corona
Foto: MgIT03
Ilustrasi Penyebaran Virus Corona

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Ketua Gerakan Petani Nusantara (GPN), Hermanu Triwidodo, mengajak semua pihak untuk terus memperbanyak berbuat baik dan berderma dalam menghadapi pandemi Covid-19.  Ia yakin dengan cara semacam inilah Indonesia akan mampu selamat menghadapi krisis yang ditimbulkan dari virus corona ini.

“Terutama bagi orang-orang di sekitar kita yang membutuhkan,” kata Hermanu dalam bincang-bincang di kediamannya di Bogor, Senin (11/5). 

 

Hermanu juga menyerukan untuk memperbanyak sikap meneng atau berdiam diri. Caranya, kata dia, dapat dilakukan dengan melakukan semacam meditasi, berzikir, serta mendekatkan diri pada Tuhan dengan caranya masing-masing.

Hal lainnya, ia menyarankan semua pihak agar bisa bersikap mawas diri serta mengkaji kembali terhadap segala janji yang telah terucap atau nazar pada orang-orang terdekat. “Upayakan untuk dapat memenuhinya,” ujar dosen dari Institut Pertanian Bogor (IPB) ini.

Selanjutnya, Hermanu juga mengajak semua pihak untuk berhati-hati dalam menjalankan kehidupan. Utamanya, kata dia, dalam menjalin hubungan antarsesama. Ia meminta agar mulai membiasakan diri menghindari kata dan sikap kasar atau yang menyinggung orang lain.

“Tak kalah pentingnya adalah untuk mulai belajar mengalah karena sejatinya seorang pemenang itu adalah sosok yang bisa mengalah,” ujarnya.

Dalam pandangannya, munculnya pandemi Covid-19 ini bisa disebabkan dari empat hal. Pertama, katanya, penyakit yang datang akibat kealpaan pada Tuhan atau dikenal derma. “Boleh jadi penyakit yang sekarang ini muncul sebagai cobaan atau hukuman dari Tuhan untuk kita semua.”

Penyebab yang kedua, menurut Hermanu, akibat kekeliruan dan kesalahan yang dilakukan pada orang lain atau dikenal sebagai dina. Selanjutnya, penyakit ini muncul karena adanya ucapan atau janji yang belum terlaksana.

“Penyebab berikutnya bisa juga datang karena kecerobohan kita terhadap alam,” katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement