Sabtu 09 May 2020 22:31 WIB

Gizi Seimbang Bantu Jaga Imunitas Tubuh

Selama pandemi Covid-19, menjaga imunitas menjadi makin penting.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Jaga kesehatan dan kebugaran dengan makanan bergizi seimbang.
Foto: Republika/Prayogi
Jaga kesehatan dan kebugaran dengan makanan bergizi seimbang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama pandemi Covid-19, menjaga daya tahan tubuh menjadi makin penting. Berbagai cara pun dilakukan untuk itu, salah satunya dengan menjaga pola makan.

Chief Executive of Rumah Sehat Clinic, dr Davrina Rianda mengatakan, selama pandemi Covid-19 masyarakat disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang. "Piring Makanku" yang diberikan oleh Kementerian Keseharan Republika Indonesia bisa menjadi pedoman.

Baca Juga

“Covid-19 ini yang menariknya dia baru muncul, masih banyak yang abu-abu, enggak bisa kita klaim bisa menyembuhkan," ujar Davrina dalam acara Muslimah Creative Stream Fest, yang diselenggarakan Scarf Media dengan dukungan Republika.co.id, Jumat (8/5).

Davrina mengatakan, obat Covid-19 masih diteliti. Sementara itu, gizi sebenarnya tidak seribet itu pengaturannya.

"Terapkan Piring Makanku, yakni satu piring menggambarkan porsi sehari-hari seperti apa makannya, sepertiga makanan pokok, sepertiga sayur dan sepertiga buah dan lauk pauk,” paparnya dalam Muslimah Creative Stream Fest, yang diselenggrakan Scarf Media, Jumat (8/5).

Tantangannya bagaimana menerapkannya dikehidupan sehari-hari. Gizi seimbang sesuai dengan piring makanku. Ia mengingatkan jangan kombinasikan mie dan nasi karena sama-sama makanan pokok.

WHO juga merekomendasi hal yang sama, yaitu dalam setiap makan harus ada sayur dan buah. Ia juga mengingatkan untuk menghindari makanan berproses seperti nugget dan sosis. Sebenarnya makanan berproses, walaupun tidak pakai pengawet, makanan tersebut untuk dipertahankannya dengan garam tinggi.

“Disebut makanan berproses karena mengandung tinggi garam tidak bagus untuk tubuh kita. Dalam penelitian terbaru, penyakit tidak menular seperti kencing manis, hipertensi atau darah tinggi, dihubungkan dengan risiko covid yang lebih buruk nantinya. Gejala akan lebih berat, membantu kita secara tidak langsung supaya tidak dapat penyakit hipertensi, kencing manis dan sebagainya yang berisiko ke covid juga.”

Untuk minum juga juga sudah diatur oleh Kemenkes, yaitu sekitar delapan sampai 10 gelas per hari. Untuk perempuan 2.300 ml dan laki-laki 2.500 ml. Selain itu, batasi penggunaan garam, gula dan minyak, garam 1 sendok teh, gula emmpat sendok makan, dan minyak lima sendok makan per hari.

“Makan diluar direkomendasikan untuk dihindari, mengapa? Karena ketika kita makan di luar, tentu tidak mungkin dengan masker terpasang. Padahal, Covid 19 menular lewat droplet.

"Kalau orang ngomong, ada yang droplet yang menyebar, tidak kelihatan. Sebagian cipratan liur itu akan jatuh. Kita tidak tahu apakah di meja atau piring ada droplet atau tidak, enggak mungkin makan diperika mikroskop, jadi sebaiknya makan di rumah,” jelasnya.

Untuk suplemen, ada penelitian yang sedang berjalan, misalnya, penggunaan vitamin C dan D, madu, jamu, dan pengobatan tradisional China. Namun, yang di rekomendasikan itu ada empat, yaitu vitamin C, D, zinc dan vitamin E.

“Kalaupun mau suplemen yang lebih lengkap lebih bagus,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement