REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Prof Dr Ir Lisdar A Manaf, Guru Besar Divisi Mikologi, Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University mengungkapkan potensi jamur Ganoderma (reishi/lingzhi) sebagai antivirus, obat dan minuman kesehatan. Indonesia dengan hutan hujan tropisnya, kaya akan jenis jamur liar (makrofungi, mushrooms) yang belum dimanfaatkan baik sebagai bahan makanan maupun sebagai bahan obat. Sekarang banyak jamur liar telah berhasil dibudidayakan dan telah diteliti khasiat obatnya bahkan diantaranya telah diproduksi secara industri.
Menurut Prof Lisdar, jamur Ganoderma lucidum (reishi/lingzhi) berkhasiat mengatasi sekitar 14 dari 17 jenis penyakit (antibakteri, anti-candida, antiperbarahan, antioksidan, antitumor, antivirus, mengatasi tekanan darah, diabetes, kardiovaskular, menurunkan kolesterol, meningkatkan imunitas, tonik ginjal, tonik hati, paru-paru, tonik saraf, potensiator seksual dan mengurangi stres). Dari 17 jenis jamur pangan dan obat, 14 jenis jamur (82 persen) berkhasiat sebagai antibakteri dan antitumor, 11 (65 persen) berkhasiat sebagai antivirus dan 10 (59 persen) berkhasiat meningkatkan imunitas.
“Ganoderma spp, umumnya tidak dimakan sebagai pangan tetapi sebagai obat (nonculinary medicinal mushrooms) dan tidak beracun. Ada sekitar 166 spesies Ganoderma dan jamur ini sangat terkenal sebagai obat tradisional Cina dan telah dimanfaatkan lebih dari dua ribu tahun lalu dan termasuk yang banyak diteliti khasiat obatnya,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Ganoderma merupakan genus yang kosmopolitan, dapat ditemukan di mana-mana, bisa di pohon hidup maupun di tunggul kayu, di taman, di jalan maupun di hutan atau dapat diperoleh dari hasil budidaya.
Indonesia mempunyai keragaman Ganoderma tertinggi, dibandingkan negara di Asia lainnya. Contoh yang paling mudah ditemukan adalah Ganoderma applanatum yang mempunyai aktivitas interferon inducing, antiviral, antitumor dan immunostimulating. G. boninense yang menyerang tanaman kelapa sawit juga mempunyai aktivitas anti-carcinogenic.
“Jenis Ganoderma yang paling sering digunakan sebagai obat ialah G. lucidum. Jenis Ganoderma ini mempunyai julukan “plant of immortality”, “ten-thousand year mushroom”, “herb of spiritual potency”. Tubuh buah jamur ini keras seperti kayu, bertangkai pada sisi tudungnya, berwarna jingga kemerahan mengkilap seperti dipernis,” terangnya.
Ia menambahkan, jenis Ganoderma yang lain ada yang berwarna kuning, kebiruan, ungu hingga hitam. Setiap jenis dapat mengandung senyawa bioaktif yang berbeda dengan tingkat aktivitas yang berbeda.
“Jamur ini selain diproduksi dalam bentuk obat, juga dapat dikonsumsi sebagai teh dan dapat diramu menjadi berbagai macam produk lainnya,” tuturnya.
Ekstrak tubuh buah G. lucidum dengan air panas mengandung 51 persen polisakarida dan lima persen protein. Miseliumnya mengandung sterol, lakton, alkaloid, polisakarida, dan triterpen. Ada sekitar 100 triterpenoid berbeda yang dapat diisolasi dari tubuh buah dan/atau miseliumnya. Aktivitas antivirus dan immunostimulannya terutama berhubungan dengan senyawa polisakarida dari miselium dan tubuh buahnya. Sedangkan metabolit sekunder triterpenoid diantaranya sebagai cholesterol synthesis inhibitor.
“Meskipun Ganoderma sangat potensial, tetapi bukan “magic bullet”, tetap harus hati-hati bagi pasien dengan riwayat alergi, pasien hemofilia (gangguan pembekuan darah) atau pasien yang sedang meminum obat pengencer darah karena adenosinnya tinggi pada Ganoderma,” terangnya.
Prof Lisdar mengatakan, cara menyiapkan teh Ganoderma sangat mudah. Rasa tehnya sedikit pahit, tapi tetap enak. Pertama-tama tubuh buahnya dikeringkan, selanjutnya diiris tipis-tipis, makin halus seperti serbuk makin bagus.
Untuk menjaga kesehatan, dosis hariannya adalah 0,5-1 gram berat kering. Untuk kelelahan kronik, stres, kondisi kesehatan kronik lainnya 2-5 gram berat kering. Penyakit serius seperti kanker atau AIDS 5-10 gram berat kering (500-1000 miligram ekstrak jamur konsentrat).
Apabila digunakan dosis 2-5 gram berat kering, irisan tubuh buah tersebut ditambah 3 mangkok air (600 cc), selanjutnya direbus selama 30 menit dengan api kecil. Cukup membuatnya mendidih sampai volume air berkurang dua per tiga.
“Sebaiknya menggunakan panci dari keramik atau dari gelas, hindari penggunaan bahan metal,” ujarnya.
Minuman teh Ganoderma dapat ditambah madu murni atau gula, selain menambah cita rasa, juga menghilangkan rasa pahit. Bisa ditambah irisan jeruk lemon karena vitamin C meningkatkan absorbsi polisakarida Ganoderma, juga teh terasa lebih segar.
“Jamur yang telah direbus dapat digunakan kembali sampai rasa pahitnya hilang. Biasanya 2-3 kali rebusan. Teh dapat disiapkan untuk 2-3 hari pada waktu bersamaan, kemudian disimpan di lemari pendingin untuk penggunaan harian dan dapat dipanaskan kembali sebelum diminum. Hasil paling baik diminum sebelum makan. Untuk orang yang mempunyai masalah perut, diminum setelah makan. Selamat mencoba. Sampai ketemu di lain kesempatan untuk produk berbasis jamur yang lain, “ ungkapnya.