REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jejaring bioskop terbesar Amerika Serikat (AS), AMC Theatres, memutuskan untuk tidak memutar film produksi Universal Pictures lagi. Keputusan itu menyusul kesuksesan pemutaran film produksi Universal berjudul Trolls World Tour dalam format video on demand (VOD).
Pihak Universal mencatat keuntungan hingga 100 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,5 triliun hanya dalam tiga pekan pascarilis dalam bentuk VOD. Atas pencapaian itu, CEO NBC Universal Jeff Shell bahkan membuka kemungkinan untuk merilis film mereka di bioskop dan VOD secara bersamaan.
Namun, hal itu rupanya membuat kesal AMC Theatres. CEO AMC Theatres Adam Aron menilai apa yang dilakukan oleh Universal telah melanggar kesepakatan bisnis antara kedua pihak. Apalagi, menurut dia, niat unilateral Universal membuat keputusan itu makin bulat.
"Ini mengecewakan bagi kami. Jadi, kami rasa keputusan ini merupakan langkah efektif. AMC tidak akan lagi memutar film Universal di bioskop mana pun, baik itu di Amerika Serikat, Eropa, maupun Timur Tengah,” kata Aron seperti dilansir People, Rabu (29/4).
Aron menyatakan bahwa keputusan ini akan berlaku mulai Selasa (28/4) hingga saat bioskop dibuka kembali. Menurut Aron, keputusan itu dilakukan bukan semata-mata ditujukan kepada Universal, melainkan juga bagi semua rumah produksi yang secara sepihak melanggar kesepatakan bisnis.
Meski demikian, Aron mengaku masih membuka pintu kesepakatan baru dengan Universal. "AMC bersedia duduk bersama Universal untuk membahas berbagai strategi yang mungkin bisa disepakati antara kedua pihak,” kata Aron.
Atas keputusan AMC, Universal juga langsung angkat bicara. Seorang juru bicara Universal Pictures mengatakan kepada People bahwa tujuan mereka merilis film Troll dalam format VOD untuk menghibur masyarakat yang sedang menjalani karantina. Pasalnya, saat ini bioskop dan tempat hiburan lainnya masih tutup akibat pandemi Covid-19.
"Berdasarkan respons terhadap film, kami yakin ini langkah tepat. Namun, faktanya, jika film Trolls World Tour tidak ditayangkan di bioskop, itu akan berdampak buruk bagi mitra dan karyawan kami. Kami selalu ingin memberikan hiburan dengan menjangkau sebanyak mungkin audiens,” kata jubir tersebut.