REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musisi Petra Sihombing ingin turut berkontribusi ke masyarakat agar tetap bertahan melewati masa karantina selama pencegahan penyebaran Covid-19. Lewat pernyataan resminya, pemuda 28 tahun itu menyampaikan hal-hal yang sudah dan akan dia lakukan.
"Gue mencoba untuk ngasih buah pikiran buat pendengar gue, atau setidaknya menghibur. Sepertinya gue juga akan jualan merchandise untuk ngebantu crew panggung gue yang sekarang ini nggak ada kerjaan karena nggak ada panggung," ujarnya.
Petra memperkenalkan lagu keempatnya tahun ini berjudul "Apa?". Dia melontarkan pertanyaan yang menurutnya pasti pernah diajukan semua orang, yakni "apa yang sebenarnya dicari dalam hidup?".
View this post on InstagramApa? is now available on Resso. Upload vibe kalian sendiri terus tag ke gue ya!
Dari sekian banyak buku pengembangan diri yang dibaca, Petra belum menemukan jawabannya. Dia ingin orang lain bisa ikut merasakan kegelisahannya atau mempertanyakan hal serupa.
Petra berkolaborasi dengan musisi Teddy Aditya dalam proses penulisan lagu "Apa?". Ilustrasi artwork lagu yang digarap Rukmunal Hakim dari Yesgo! Studio juga memuat pesan khusus.
"Gue merasa manusia pasti nyari. Nyari terus aja. Kadang nggak tahu apa yang dicari. Dan sesuatu yang sedang dalam proses, bentuknya kadang nggak balance dan berantakan," kata Petra.
Kehadiran lagu "Apa?" merupakan bagian dari rencana Petra merilis satu karya sebulan sekali sejak awal tahun. Petra juga rutin mengirimkan kartu pos sebagai media altermatif berkomunikasi dengan kerabat dan pendengar musiknya. Khusus bulan ini, Petra mengirimkan dua kartu pos sekaligus.
Kartu pos pertama berisi ucapan Petra untuk penerima, sementara kartu pos satu lagi dibiarkan kosong. Petra membeberkan tujuannya, yakni supaya penerima kartu pos bisa memberikannya kepada orang terdekat. Hal itu menjadi wujud berbagi dalam hidup.
"Jadi sekarang gue ngasih dua kartu pos, satu buat lo, dan satu lagi buat orang terdekat lo. Biar orang lain pun bisa ngerasain apa yang lo rasain waktu dapat itu," ungkap Petra yang merilis karya-karyanya di bawah naungan label Dua Puluh Tiga.