Kamis 23 Apr 2020 10:58 WIB

AS Konfirmasikan Dua Kucing Peliharaan Positif Covid-19

AS konfirmasikan kasus pertama penularan Covid-19 pada kucing peliharaan.

Rep: Mabruroh/ Red: Reiny Dwinanda
Kucing peliharaan. AS konfirmasikan kasus pertama penularan Covid-19 terhadap hewan peliharaan. Dua kucing di New York dilaporkan positif terinfeksi virus corona.
Foto: Good Free Photos
Kucing peliharaan. AS konfirmasikan kasus pertama penularan Covid-19 terhadap hewan peliharaan. Dua kucing di New York dilaporkan positif terinfeksi virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dua ekor kucing peliharaan di New York, Amerika Serikat terkonfirmasi positif Covid-19. Ini merupakan temuan pertama kasus infeksi virus corona tipe baru pada hewan peliharaan di sana.

Menurut Departemen Pertanian (USDA) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, kucing-kucing itu mengalami penyakit pernapasan ringan. Keduanya diperkirakan akan cepat pulih.

Baca Juga

Temuan tersebut muncul setelah keduanya dites oleh labolatorium swasta. Hewan peliharaan tersebut berada di area terpisah di New York.

Menurut Dr Casey Barton Behravesh, seorang pejabat CDC yang bekerja pada koneksi kesehatan manusia-hewan, kucing pertama jatuh sakit sekitar satu pekan setelah seseorang di rumahnya menderita gangguan napas pendek, meskipun belum dipastikan positif Covid-19.

Menurut Behravesh, bisa saja kucing tersebut terinfeksi dari luar karena berinteraksi dengan orang di sekitar lingkungannya atau orang tanpa gejala yang merupakan anggota keluarga di tempat tinggalnya. Sementara itu, kucing kedua dinyatakan positif karena tertular dari pemiliknya yang juga positif Covid-19.

Otoritas AS menyebutkan bahwa beberapa hewan tampaknya bisa tertular virus dari manusia. Di lain sisi, belum ada fakta yang membuktikan bahwa hewan mampu menularkannya kepada manusia.

"Kami tidak ingin orang-orang panik. Kami tidak ingin orang takut pada hewan peliharaan atau terburu-buru untuk mengujinya secara massal," kata Behravesh dilansir Arab News, Kamis (23/4).

Kendati demikian, Behravesh tetap menyarankan agar mencegah hewan tersebut berinteraksi dengan orang atau hewan lain di luar rumah. Pemilik hewan peliharaan disarankan untuk menjaga kucingnya di dalam ruangan.

"Pengujian massal terhadap hewan peliharaan tidak perlu dilakukan kecuali jika hewan tersebut diduga telah terinfeksi dan memiliki gejala Covid-19," kata Dr Jane Rooney dari USDA.

Behravesh mengatakan, tes Covid-19 pada hewan dilakukan di laboratorium hewan dan menggunakan bahan kimia yang berbeda dari tes terhadap manusia.  Saat ini, para ilmuwan masih berupaya memahami potensi penularan virus terhadap hewan peliharaan di rumah, peternakan, dan di tempat lain. Menurut Rooney, hasil penelitian menyebutkan bahwa virus tidak menginfeksi unggas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement