REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 tak menyurutkan semangat band metal terbesar di Indonesia, Burgerkill, untuk merilis mini album atau EP bertajuk Killchestra. Album yang direkam di Praha ini sukses mengawinkan genre musik metal yang kaya dengan distorsi dan orkestra yang sarat harmonisasi.
Album Killchestra terdiri dari enam lagu, yakni “Anjing Tanah”, "Penjara Batin”, “An Elegy”, “Only The Strong”, “Angkuh”, dan “Tiga Titik Hitam”. Yang menjadi istimewa, album ini dirilis secara terbatas dalam format vinyl atau piringan hitam. Di samping itu, para Begundal, sebutan bagi fan Burgerkill, masih bisa menikmatinya di berbagai layanan musik digital.
"Yes brads, today is the day! Selamat menikmati mini album terbaru kami Killchestra di semua platform digital favorit kalian. Semoga album ini bisa menemani kalian semua di masa pandemi,” demikian tulis Burgerkill di laman Instagram resmi-nya.
Burgerkill yang digawangi Vicky (vocal), Eben dan Agung (gitar), Ramdan (bass) dan Putra (dram) juga mempersembahkan album mini tersebut untuk Ivan ‘Scumbag’ Firmansyah, eks vokalis Burgerkill yang telah tiada. Pesan dan doa terindah untuk Ivan juga diselipkan di akhir lagu “Tiga Titik Hitam”.
"Sebuah album yang didedikasikan untuk sahabat kami Ivan ‘Scumbag’ Firmansyah yang berulang tahun hari ini," tulis Burgerkill lagi.
Killchestra merupakan hasil kolaborasi Burgerkill dengan grup orkestra Czech Symphony Orchestra dari Praha. Sebelum Killchestra, Burgerkill telah merilis lima album, yakni Dua Sisi (1998), Berkarat (2003), Beyond Coma and Despair (2006), Venomous (2011), dan Adamantine (2018).
Secara khusus, Burgerkill juga merilis video klip lagu “An Elegy”, salah satu lagu dalam EP Killchestra di akun Youtube mereka. Video musik tersebut dibuat secara epik dengan memperlihatkan proses rekaman Burgerkill bersama Czech Symphony Orchestra.