REPUBLIKA.CO.ID, ATLANTA -- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat (AS) merekomendasikan penggunaan masker kain saat keluar rumah. Lantas, seberapa sering masker kain harus dicuci?
Sejak pandemi Covid-19 muncul, para peneliti mempelajari berapa lama virus ini dapat bertahan di beberapa permukaan. Namun sebuah laporan baru yang diterbitkan The Lancet mengatakan, virus masih bisa menular dari lapisan luar masker hingga tujuh hari.
Mereka juga menyimpulkan, berbagai disinfektan dapat digunakan untuk membunuh virus ini. Langkah lain yang bisa dilakukan yaitu mencuci masker kain dengan benar.
Masker buatan sendiri dinilai rentan terhadap virus. Mengenakan masker memang mengurangi konsentrasi partikel virus yang dapat dihirup dari tetesan pernapasan, yang pada gilirannya mengurangi transmisi Covid-19. Namun nyatanya masker juga dapat membawa virus.
Dekan untuk penelitian di College of Health Professions Texas State University, Rodney Rohde, mengatakan, kain katun tidak dirancang sepenuhnya untuk menyaring partikel virus dalam rentang nanometer. "Namun, itu bisa sangat membantu bagi individu tanpa gejala yang biasanya tidak mengenakan apa-apa, untuk tidak menularkan pada orang lain," ujarnya dikutip dari Huffington Post, baru-baru ini.
Asisten profesor di Departemen Kebersihan Medical University of Varna, Dimitar Marinov, mengatakan hingga 97 persen partikel virus di udara dapat dengan mudah menembus masker kain. "Inilah sebabnya kami menyarankan penggunaan masker kain sebagai metode untuk melindungi orang lain, tetapi tidak untuk perlindungan diri," kata dia.
CDC merekomendasikan mencuci masker kain setidaknya sekali sehari. "Itu harus dicuci secara khusus ketika Anda selesai memakainya," kata Rohde.
Dekan Fakultas Ilmu dan Praktik Kesehatan New York Medical College dan mantan kepala petugas medis CDC, Robert Amler, menyarankan untuk mencuci masker kain setelah setiap kali digunakan. "Hindari menyentuh wajah serta cuci tangan Anda sebelum dan sesudah mencuci masker," kata dia.
Seorang dokter kulit bersertifikat di Dermatology Consultants Georgia, Emily de Golian, mengatakan idealnya masker tidak boleh dipakai selama lebih dari 30 menit karena kelembaban dari napas kita membuatnya kurang efektif sebagai penghalang terhadap penularan virus corona.
Yang penting untuk diingat, deterjen dengan senyawa seperti pemutih atau bahan aktif lainnya harus digunakan saat mencuci masker. Mereka membunuh mikroba lebih efektif dibandingkan deterjen biasa. "Masker kain dapat dicuci dengan air hangat yang mungkin bisa membunuh virus ini," ujar de Golian.
"Jika Anda seorang pekerja garis depan atau menghabiskan waktu di tempat umum di mana langkah-langkah physical distancing sulit dilakukan, pertimbangkan untuk mencuci masker kain Anda setiap dua jam, jika mungkin," kata Marinov menyarankan.
Setelah mencuci, masker dapat disterilkan dengan menyeterika atau meletakkannya di oven selama 20 menit pada suhu sekitar 160 derajat Fahrenheit. Jika mencuci tangan adalah satu-satunya pilihan pencegahan, de Golian menyarankan untuk mencuci masker kain dengan sabun dan menggosoknya setidaknya selama 20 detik dengan air hangat dalam air panas.
"Setelah dicuci harus diikuti dengan pengeringan dalam udara panas juga dan tergantung dari bahan kain masker," kata Almer.