Sabtu 18 Apr 2020 23:35 WIB

Metode Relaksasi Jadi Alternatif Penyembuhan Pasien Covid-19

Metode relaksasi ini membuat tubuh secara aktif 'memproduksi' hormon endorfin

Relaksasi di spa pun bisa menghadirkan rasa nyaman/ilustrasi
Foto: retailmenot.com
Relaksasi di spa pun bisa menghadirkan rasa nyaman/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Mengikis rasa tertekan, membangun rasa tenang dan bahagia menjadi solusi alternatif dalam upaya pemulihan orang yang terpapar virus Covid-19. Upaya itu menjadi bagian dari metode relaksasi yang dikembangkan oleh Dr. Andreas FK, CMPp., pemilik Klinik Power of Powerless - Healing Deep Relaxation.

“Metode relaksasi ini membuat tubuh secara aktif 'memproduksi' hormon endorfin melalui sistem syaraf pusat dan kelenjar hipofisis, yang mana memiliki efek mengurangi rasa sakit, nyeri dan stres, serta meningkatkan imunitas, membangkitkan perasaan senang, tenang, dan bahagia,” katanya saat berbicara melalui virtual di Jakarta, Sabtu (18/4).

Andreas menjelaskan hormon endorfin ini akan secara otomatis terproduksi bila seseorang berpikir positif, banyak bersyukur, dan banyak senyum lepas (ramah). Ia yakin metode Healing Deep Relaxation ini bisa membantu lebih banyak orang, tidak hanya pasien Covid-19, tapi juga masyarakat luas di Indonesia. "Kita berharap melalui terapi ini akan banyak pasien Covid-19 yang sembuh total," ujarnya.

Secara terpisah, dr. Fajar Subroto, Sp.A (K)., yang berpraktik di RS Harapan Kita mengatakan, hormon endorfin ini sangat membantu dalam proses penyembuhan. “Tak terkecuali pada pasien Covid-19,” katanya.

Sempat didiagnosa terpapar virus corona, Fajar menjelaskan, dirinya sempat dihantui ketakutan dan susah tidur. Namun, setelah melakukan relaksasi, tubuhnya menjadi lebih segar dan sehat. Begitu juga penyakit batuk serta sesak nafas yang dialaminya berangsur pulih.

Melalui relaksasi, kata Fajar, tubuh seseorang mengeluarkan hormon endorfin yang membuatnya merasa tenang, kondisi lebih baik, bahkan bisa keluar dari  rasa kuatir yang berlebihan. “Apalagi, sekarang ini banyak informasi yang kerap membuat masyarakat takut, terutama terkait ancaman virus corona," katanya.

Fajar menilai selain upaya secara medis, terapi alternatif semacam ini bisa saja dijalankan untuk mendukung penyembuhan pasien Covid-19. “Tentunya harus dibangun keyakinan,” katanya mengingatkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement