Kamis 16 Apr 2020 14:18 WIB

Puisi Corona dari Etnis Minoritas Ini Viral di Internet

Puisi dibacakan etnis minoritas di London yang membantu mengatasi pandemi corona.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Qommarria Rostanti
Tangkapan layar puisi
Foto: Sanichi Imbuldeniya
Tangkapan layar puisi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah tayangan tentang pekerja garis depan dari kulit hitam, Asia, dan minoritas yang membantu mengatasi pandemi virus corona menjadi viral di media sosial (medsos). Video itu menampilkan para dokter, pengemudi pengiriman, guru, dan selebritas di Inggris, termasuk komedian Tez Ilyas.

Sineas Darren Smith mengatakan virus corona menunjukkan solidaritas dalam masyarakat. Dia berharap tayangan pendek itu akan mendorong orang-orang terus berperilaku terbuka, inklusif, dan toleran begitu pandemi berakhir.

Puisi berjudul You Clap For Me Now itu menampilkan serangkaian pekerja dari latar belakang etnis minoritas yang membacakan sebaris puisi. "Jangan katakan pulang, jangan katakan tidak di sini, Anda tahu bagaimana rasanya terperangkap, Anda tahu bagaimana rasanya hidup dalam ketakutan," dilansir di Bbc.co.uk.

Smith mengatakan, beberapa bahasa kebencian yang selama ini dihadapi etnis minoritas di Inggris turut menyoroti bahwa virus corona adalah musuh bersama. Menurut dia, akan ada banyak tantangan, tetapi rasa kebersamaan dan solidaritas juga ada di tengah situasi itu.

"Hal besar yang saya ingin orang ambil dari film ini adalah kita harus terus terbuka, inklusif, dan toleran," kata Smith.

Dia memuji orang-orang yang melakukan pekerjaan sangat keras untuk menjaga warga negara dan keluarganya. Smith menyebut, Brexit dan kebijakan lingkungan yang saling bertentangan telah memecah belah masyarakat dalam beberapa tahun terakhir. Namun, pandemi virus corona menunjukkan perubahan positif terhadap orang-orang yang jauh lebih ramah terhadap pekerja kulit hitam dan kaum minoritas.

Dia membagikan puisi itu pada rekannya, Sachini Imbuldeniya, yang memproduksi video tersebut. Mereka menghubungi sejumlah pekerja garis depan dan selebritas menjadi bagian dalam pembuatan film itu.

Dokter Zoe Williams yang tampil di ITV's This Morning setuju untuk terlibat setelah membaca puisi itu. Dia bekerja di Rumah Sakit Nightingale di London yang ditugaskan merawat pasien virus corona. "Puisi itu membuatku merinding," kata Zoe.

Menurut dia, kata-kata dalam puisi itu sangat positif dan menyampaikan pesan langsung tentang ketidaksetaraan mengerikan dan rasisme yang sudah ada di Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris.

Dia tahu kolega NHS yang menghadapi rasisme dari pasien. Bahkan pernah ada seseorang pasien yang tidak mau dirawat oleh tenaga medis berkulit hitam.

Sebagian besar itu adalah pesan yang sangat positif. "Lihat bagaimana sekarang kita menilai orang berdasarkan nilai kontribusi dan kebaikan mereka, dan kesediaan mereka untuk menempatkan diri dalam risiko melayani orang lain," kata dia.

Komedian Tez Ilyas juga muncul dalam film dan membagikannya di Twitter. Unggahannya disukai 47 ribu orang dan retweet sebanyak 23 ribu kali.

Smith mengatakan, sebagian besar respons terhadap video itu positif. Reaksi positif adalah tanda bahwa puisi itu memberikan harapan. Orang-orang menjadi lebih terbuka dan toleran terhadap pandangan dan pendapat masing-masing yang berbeda.

"Itu adalah perbedaan positif, mari pastikan kita terus melakukannya dan jangan melupakannya," kata Smith.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement