REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Industri Kreatif Film, Televisi, dan Animasi Kemenparekraf, Syaifullah, saat diskusi virtual bertajuk “1 Hari dari Orang Film” pada Rabu (14/4) menjelaskan, di tengah masa sulit seperti ini pekerja kreatif film agar mampu meningkatkan kreativitas dan kapasitas diri. Salah satunya dengan menyiapkan berbagai program yang dapat diikuti para pekerja kreatif film secara daring.
"Salah satu yang kami lakukan adalah membuat program #CreativeFromHome, dengan para pekerja kreatif film bisa mendapatkan informasi, inspirasi, dan mendapatkan kesempatan sesi tanya jawab dengan para narasumber ahli di bidangnya," katanya.
Program tersebut, lanjut Syaifullah, memberikan kiat-kiat kreatif dan tetap produktif di tengah kondisi seperti ini. Pihaknya juga ingin membawa semangat bahwa sebagai insan kreatif akan selalu ada celah untuk tidak terseret pada arus yang masif.
“Kita tahu saat ini adalah masa yang sulit, namun situasi ini tidak seharusnya membuat kita kehilangan harapan masa depan terutama di industri film nasional. Saat ini, bisa menjadi refleksi diri guna peningkatan kapasitas, mencari inovasi baru supaya kita bisa adaptasi dengan situasi baru pascapandemi,” katanya.
Terhadap pekerja harian yang mengandalkan pendapatan ketika syuting berjalan, Kemenparekraf sedang berkoordinasi dengan asosiasi terkait dan pihak-pihak terkait untuk mendata pekerja kreatif yang terdampak. Kemenparekraf juga akan terus bersinergi dengan asosiasi dan pelaku film untuk sama-sama mencari jalan terbaik di tengah wabah COVID-19.
Kemenparekraf sebelumnya telah mendata sebanyak 189.586 tenaga kerja sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) dari 34 provinsi yang terdampak wabah pandemi COVID-19. "Bagaimana kita bisa membantu pekerja (harian) film yang terdampak, itu sedang kita pikirkan juga," kata Syaifullah.