Selasa 14 Apr 2020 20:48 WIB

Efek Empat Pekan #DiRumahAja Bagi Ibu

Memasuki pekan ke empat #DiRumahAja membawa perubahan bagi ibu dan keluarga.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nora Azizah
Memasuki pekan ke empat #DiRumahAja membawa perubahan bagi ibu dan keluarga (Foto: ibu bersama keluarga)
Foto: www.freepik.com
Memasuki pekan ke empat #DiRumahAja membawa perubahan bagi ibu dan keluarga (Foto: ibu bersama keluarga)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Orami Parenting melakukan survey terbaru yang melibatkan responden dari anggota Orami Community yang tersebar di seluruh Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa memasuki pekan ke-4 #DiRumahAja, terdapat perubahan dari segi perilaku dan keseharian para Ibu di Indonesia. 

Tidak hanya dalam perilaku berbelanja, ternyata #DiRumahAja juga memiliki efek terhadap dinamika hubungan antara ibu dengan anak maupun pasangan. Hasil survey juga menunjukkan kecenderungan bahwa #DiRumahAja ternyata dapat meningkatkan kualitas hubungan antara ibu, baik dengan anak maupun pasangannya. 

Baca Juga

Hal ini disebabkan karena adanya rutinitas yang berubah dan kuantitas pertemuan yang lebih banyak. Responden yang merasakan kualitas hubungannya dengan pasangan membaik jauh lebih banyak daripada yang merasa kualitas hubungan dengan pasangan memburuk. 

"Sebanyak 35 persen mengaku hubungannya dengan pasangan semakin mesra, dan hanya 7 persen yang mengaku menjadi kerap bertengkar," ungkap Cynthia Tenggara, Head of Orami Parenting melalui pernyataannya, dikutip republika.co.id, Selasa (14/4).

Untuk ibu pekerja atau working mom, tiga hal yang paling dirasakan perubahannya adalah kesulitan karena harus membagi waktu antara mengurus anak dan juga bekerja (53 persen). Kemudian sebanyak 48 persen meraskan waktu berkualitas dengan anak semakin bertambah, dan sebanyak 35 persen jadi punya waktu lebih banyak untuk melakukan hal lain seperti masak dan hobi lainnya.

Lain halnya dengan stay at home mom atau Ibu Rumah Tangga, tiga hal yang paling dirasakan perubahannya yakni, sebanyak 42 persen merasa bahwa pekerjaan domestik bertambah karena semua anggota ada di rumah. Namun hal ini bisa bersamaan dengan quality time dengan pasangan yang bertambah (50 persen) dan perasaan senang karena akhirnya ada yang membantu mereka melakukan pekerjaan rumah tangga (34 persen).

Mompreneur (ibu yang memiliki usaha) mengeluhkan hal yang berbeda, mayoritas ibu sebanyak 47 persen mengaku penjualannya mengalami penurunan. Tidak hanya itu, bahkan 18 persen lainnya harus untuk sementara menutup usahanya, dan sebanyak 6 persen lainnya sampai harus menutup total usaha (6 persen). Namun begitu, sebanyak 24 persen moms mengaku penjualannya justru meningkat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement