Kamis 02 Apr 2020 07:00 WIB

Hasil Penelitian: Virus Corona Dapat Sebabkan Cedera Jantung

19,7 persen yang terinfeksi corona di RS Wuhan menderita kerusakan pada jantungnya

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nidia Zuraya
Seorang perawat memeriksa kondisi pasien corona .
Foto: Xiao Yijiu/Xinhua via AP
Seorang perawat memeriksa kondisi pasien corona .

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sebuah penelitian menyebut virus corona (Covid-19) dapat merusak jantung, bahkan pada pasien yang tak memiliki masalah jantung. Penelitian yang dipublikasikan di jurnal JAMA Cardiology, menemukan 19,7 persen dari 416 pasien yang terinfeksi rawat inap di rumah sakit di Wuhan, China, menderita kerusakan pada jantungnya.

“Kita tahu bahwa risiko cedera jantung ada, tidak peduli apakah Anda pernah menderita penyakit jantung sebelumnya atau tidak,” kata penulis utama, dr Mohammad Madjid yang merupakan asisten profesor kardiologi di McGovern Medical School University of Texas Health Science Center seperti dilansir di New York Post pada Selasa (31/3).

Baca Juga

Studi juga menemukan, angka kematian jauh lebih tinggi untuk pasien yang mengalami masalah jantung. Dari kasus-kasus dengan masalah jantung, sekitar 51 persen meninggal dibandingkan dengan 4,5 persen dari mereka yang tidak memiliki masalah jantung.

Dari pengalaman, Madjid menyadari lebih banyak orang benar-benar meninggal karena penyakit jantung daripada (komplikasi) pneumonia. Karena itu, menurutnya temuan penelitian itu tidak mengejutkan bahwa cedera miokard sangat terkait dengan kematian pada pasien Covid-19.

Ahli jantung di Texas Health Fort Worth dan Texas Health Physicians Group, Sreenivas Gudimetla mengatakan dokter dapat mengubah perawatan bagi pasien untuk memerangi dampak virus pada jantung.

Dia menjelaskan, tanpa adanya vaksin untuk penyembuhan dari infeksi, maka hanya perawatan agresif dan suportif yang dapat diberikan, seperti menjaga tekanan darah, mengobati gagal jantung dengan obat-obatan, mengobati infeksi sekunder, mendukung fungsi ginjal, dan mendukung pernapasan yang membutuhkan ventilator.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement