REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa Maya Sita mengatakan, gangguan psikosomatis, dapat diatasi dengan mengelola kondisi emosi. Psikosomatis mewakili kondisi yang mengganggu kesehatan fisik akibat tekanan secara psikologis.
"Jika kita cemas, takut terima kondisi itu. Kendalikan proses berpikir kita," katanya melalui sambungan telepon kepada Antara di Jakarta, Selasa.
Maya mengatakan, untuk mengatasi gangguan psikosomatis, terutama di tengah kekhawatiran terjangkit virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19, seseorang dapat mengatakan kepada dirinya sendiri bahwa wajar bagi dia merasa khawatir karena kondisi yang tidak nyaman. Dengan begitu akan muncul pemahaman dan penerimaan akan kondisi yang sedang berlangsung.
"Menerima kondisi mendorong kita untuk mudah mencari sumber masalah yang membuat kita khawatir," katanya.
Selanjutnya, orang tersebut perlu menenangkan diri. Dengan mencoba tenang, diharapkan muncul solusi polusi positif untuk mengatasi rasa khawatir.
"Untuk dapat menenangkan diri, latihan relaksasi dapat sangat membantu," ujar Maya.
Kemudian, solusi lain yang dapat dilakukan untuk menghalau kekhawatiran adalah dengan membangun emosi positif dengan melakukan hal-hal yang menyenangkan. Contohnya, melakukan aktivitas yang menjadi hobi, banyal bersyukur, tidak mengeluh, dan tetap optimistis.
"Fokuslah pikiran kita pada berita positif dan perbanyak zikir atau berdoa. Membaca berita bisa memengaruhi pikiran dan emosi seseorang," katanya.
Selanjutnya, Maya mengatakan aktivitas fisik seperti berolahraga selain menyehatkan juga dapat memberikan efek yang menenangkan dan mampu meningkatkan imun tubuh. Jika gangguan psikosomatis masih terus berlanjut, maka seseorang tersebut perlu mencari pertolongan kepada ahlinya.
"Sibukkan juga dengan aktivitas yang produktif karena dalam situasi ini meski kita di rumah saja tetap bisa melakukan kegiatan yang bermanfaat tidak saja untuk diri kita tetapi juga untuk orang lain," katanya.