Jumat 20 Mar 2020 01:33 WIB

Apakah Hand Sanitizer Benar-Benar Efektif Lawan Covid-19?

Hanya hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60 persen yang efektif.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas memberikan cairan antiseptik atau hand sanitizer kepada penumpang bus di terminal Pakupatan Serang, Banten, Rabu (18/3/2020). Hal tersebut dilakukan guna mencegah penyebaran COVID-19. (Antara//Weli Ayu Rejeki)
Foto: Antara//Weli Ayu Rejeki
Petugas memberikan cairan antiseptik atau hand sanitizer kepada penumpang bus di terminal Pakupatan Serang, Banten, Rabu (18/3/2020). Hal tersebut dilakukan guna mencegah penyebaran COVID-19. (Antara//Weli Ayu Rejeki)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain masker bedah, hand sanitizer juga menjadi salah satu produk yang diburu masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Terlepas dari tingginya minat masyarakat, benarkah hand sanitizer efektif untuk mencegah penularan Covid-19?

Faktanya, tidak semua hand sanitizer memiliki kemampuan untuk membunuh virus penyebab Covid-19. Merujuk pada pernyataan Centers for Disease Control and Prevention, hanya hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60 persen yang bisa secara efektif membunuh virus penyebab Covid-19.

Baca Juga

Akan tetapi, salah satu anjuran utama dalam pencegahan Covid-19 bukanlah penggunaan hand sanitizer. Ketua koordinator hubungan masyarakat dari Departemen Kesehatan Masyarakat, El Paso Soraya Ayub Palacios mengatakan yang perlu lebih ditekankan adalah mencuci tangan secara rutin dengan air mengalir dan sabun. "Apa yang kami dorong kepada publik adalah kita menekankan cuci tangan," jelas Palacios, seperti dilansir El Paso Times.

Selain cuci tangan secara rutin dengan cara yang benar, upaya pencegahan lain yang tak kalah penting adalah melakukan social distancing atau jaga jarak sosial. Jarak yang disarankan dalam social distancing adalah enam kaki atau sekitar dua meter. "Kami mendorong mereka untuk memiliki social distancing, berjarak 6 kaki antara satu sama lain," ujar Palacios.

Menjaga jarak, Palacios mengatakan tak hanya penting untuk melindungi diri sendiri tetapi juga melindungi kelompok rentan seperti lansia. Hal ini perlu dipahami oleh generasi muda yang mungkin masih menyepelekan pentingnya social distancing.

"Anda mungkin merasa baik-baik saja, tapi bukan sesuatu yang baik bila Anda berkontak dengan orang tua atau kakek-nenek yang sudah lansia," kata Palacios.

Oleh karena itu, setiap orang didorong untuk melakukan jaga jarak secara tertib. Para ahli juga mengimbau agar masyarakat tidak menyentuh area wajah dengan tangan yang belum dicuci bersih. "Cuci tangan dan jauhkan tangan dari wajah (diri sendiri atau orang lain)," jawab Palacios. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement