REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi masyarakat di Inggris, kebiasaan menikmati teh jauh lebih 'membumi' daripada minum kopi. Bahkan hingga saat ini, budaya minum teh masih melekat di kerajaan Inggris.
Tak heran bila istilah afternoon tea yang mendunia memang lahir di Inggris. Namun, bagaimana sebenarnya cara menikmati afternoon tea ala bangsawan Inggris?
Kebiasaan afternoon tea tertuang dalam buku karya Bruce Richardson ‘A Social History of Tea’. Richardson menulis dalam bukunya mengenai awal mula adanya afternoon tea. Kebiasaan ini dimulai oleh seorang perempuan bangsawan, Anna Maria Russell dari Bedford, yang merasa kelaparan pada jam antara makan siang dan makan malam.
Maria kemudian meminta pelayannya untuk menyiapkan kudapan sekitar di sore hari. Pada waktu tersebut tidak mungkin untuk menyantap makanan berat atau memulai makan malam.
Akhirnya, Maria memutukan minum teh menyantap hidangan ringan, seperti omelette atau sandwich salmon asap. Maria juga memadukan teh dengan kue scone berukuran kecil, serta aneka kue kering lainnya.
Maria kemudian mengundang beberapa temannya untuk melakukan afternoon tea bersama hampir setiap hari. Siapa sangka, berita ini langsung menyebar hampir ke seluruh bangsawan di Downtown Abbey, dan menjadi gaya hidup bangsawa yang populer di Inggris.
Director of Marketing and Communication Fairmont Jakarta, Felicia Setiawan, mengatakan, Fairmont mencoba mengadaptasi cara minum teh ala bangsawan Inggris ini di Peacock Lounge Fairmont, Jakarta. Penikmat teh bisa menyeruput teh bak bangsawan Inggris, lengkap dengan menu hingga suasan yang mewah.
Felicia mengatakan, menikmati afternoon tea di Inggris awalnya merupakan acara cukup formal. Sebab, para bangsawan biasanya akan mengenakan gaun hingga sarung tangan saat minum teh.
“Tapi sekarang cukup dengan pakaian casual smart saja dan bisa langsung datang ke Peacock Lounge untuk menikmati pilihan teh berkualitas,” papar Felicia, belum lama ini di Jakarta.
Felicia memaparkan, lahir dari para cendekiawan, sopan santun adalah hal yang paling penting sebagai bagian dari afternoon tea. Tata krama tersebut membuat cara menikmati teh menjadi lebih santun, yakni dengan menggunakan serbet di pangkuan, mengaduk teh dengan lembut, makan kudapan diawali dengan scone.
“Pokoknya hindari membengkokkan kelingking kita saat kita menyesap teh. Jadi cara memegang cangkir itu jangan sampai menyangkutkan jari telunjuk ke gagang cangkir, cukup seperti dicubit saja, dan tawari orang lain dulu,” lanjut Felicia.
Felicia mengungkapkan, jika cara tersebut tidak dilakukan, maka kita akan dianggap sebagai orang yang sombong.