Jumat 13 Mar 2020 06:32 WIB

Terinfeksi Corona, Mengapa Ada yang Dikarantina Mandiri?

Sebagian orang yang terinfeksi corona dapat melakukan karantina mandiri di rumah.

Perawatan pasien positif corona. Tidak semua orang yang terinfeksi corona harus dirawat di rumah sakit, bisa saja dikarantina mandiri di rumah.
Foto: The Central Hospital of Wuhan via Weibo/Hando
Perawatan pasien positif corona. Tidak semua orang yang terinfeksi corona harus dirawat di rumah sakit, bisa saja dikarantina mandiri di rumah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak setiap orang yang terinfeksi virus corona tipe baru perlu mendapat perawatan di rumah sakit. Orang tertentu cukup melakukan karantina mandiri di rumah.

"Karantina mandiri bisa dilakukan jika terjadi penyebaran luas Covid-19 dan untuk kasus dengan gejala ringan yang tidak memerlukan perawatan medis," kata dokter spesialis paru dr Erlina Burhan SpP(K) ketika ditemui di RSUP Persahabatan di Jakarta Timur, Kamis.

Baca Juga

Erlina menjelaskan bahwa mengisolasi diri sendiri di rumah hanya diperuntukkan untuk kasus-kasus ringan yang tidak memerlukan perawatan di rumah sakit. Di samping itu, karantina mandiri bisa diterapkan jika penyebaran Covid-19 sangat luas sehingga banyak orang yang sakit hingga tidak bisa ditampung di rumah sakit.

"Untuk karantina mandiri, orang akan berdiam di rumah, tapi yang perlu digarisbawahi adalah pasien harus tidur di tempat berbeda dengan anggota keluarga yang lain," ujar ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Cabang Jakarta itu.

Selain itu, jumlah pengunjung yang datang ke rumah harus dibatasi. Meski berada di dalam rumah, pasien harus tetap menggunakan masker, mengonsumsi makanan bergizi, dan tidak merokok.

Selain itu, menurut Erlina, mereka harus menjaga kebersihan dengan cuci tangan dan memastikan sirkulasi udara di rumah tetap baik dengan membuka jendela. Ia mengatakan, orang yang merawat pasien harus tetap menggunakan masker untuk melindungi diri.

Erlina menyerukan agar masyarakat berhati-hati jika memang sudah mengalami gejala-gejala awal. Mereka diminta untuk menghindari keluar dari rumah untuk memperkecil penularan penyakit yang disebabkan virus corona tipe baru, SARS-CoV 2.

"Ke depannya, kita tidak memikirkan positif atau negatif (Covid-19) lagi. Pokoknya, jika ada gejala, jangan keluar rumah, makan dan istirahat yang benar," kata Erlina.

Lantas, apa gejala Covid-19? Erlina menjelaskan, orang yang terinfeksi virus corona bisa merasakan batuk, flu, dan demam untuk gejala awal. Untuk gejala lanjutan, pasien bisa mengalami kesulitan dalam bernapas.

Sejauh ini, Indonesia sudah mencatat 34 orang positif Covid-19 dengan satu orang meninggal dunia. Sementara itu, tiga orang dinyatakan sembuh setelah sampel mereka diuji dua kali di laboratorium.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement