Jumat 13 Mar 2020 00:29 WIB

Pangeran Harry Jadi Korban Prank Greta Thunberg Palsu

Pangeran Harry percaya jika sambungan telepon itu dari Greta.

Rep: Ali Mansur/ Red: Nidia Zuraya
Pangeran Harry(EPA)
Foto: EPA
Pangeran Harry(EPA)

REPUBLIKA.CO.ID, MOSCOW -- Dua orang pelawak kenamaan Rusia kembali menggemparkan masyarakat dunia karena aksi konyolnya. Kedua orang itu adalah Vladimir Kuznetsov dan Alexey Stolyarov, yang dikenal sebagai Vovan dan Lexus.

Kali korban prank-nya atau penipuannnya adalah Pangeran Harry.

Baca Juga

Dalam aksinya, kedua pelawak itu mengaku sebagai aktivis muda Greta Thunberg bersama ayahnya melalui panggilanya telepon. Mereka menyuarakan perubahan iklim.

Apalagi beberapa waktu sebelumnya, pidato Greta, remaja asal Swedia, terkait perubahan iklim menggemparkan PBB. Pangeran Harry percaya jika sambungan telepon itu dari Greta.

Dikutip dari BBC, dalam pembicaraan dengan dua penipu itu, Pangeran Harry tidak hanya menggunjing Presiden Amerika, Donald Trump tapi juga mengenai isu kerajaan yang beberapa waktu lalu Pangeran Harry mundur dari sistem kerajaan. Tentu saja, ia tidak meyadari jika yang menjadi lawan bicaranya bukan Greta tapi Vovan dan Lexus yang terkenal menipu tokoh-tokoh dunia.

"Trump memiliki 'darah di tangannya' terhadap krisis iklim yang terjadi saat ini," ucap pangeran yang berjulukan Duke of Sussex, seperti dikatakan Stolyarov, dikutip dari BBC, Kamis (12/3).

Tidak hanya itu, Pangeran Harry juga membicarakan mengenai kondisi keluarga kerajaan kepada Greta palsu tentang tersebut. Ia mengeluhkan, jika dirinya dan Meghan kesulitan jika ingin keluar dari Inggris.

Sistem politik di Inggris menurutnya rusak dan pengabdiannya ke militer membuatnya lebih merasa normal di keluarganya. Termasuk keputusannya untuk mundur dari kerajaan.

"Keputusan ini tentu bukan keputusan yang mudah tapi itu keputusan yang tepat untuk keluarga kami. Keputusan yang tepat untuk dapat melindungi putra saya," tutur Harry kepada Greta palsu.

Kemudian dua penipu iyje menanyakan, apakah kehidupan normal lebih buruk daripada kehidupan kerajaan. Bahkan menurut Harry, kehidupan normal jauh lebih baik. Pengalamannya selama 10 tahun di militer membuatnya merasa lebih normal.

Terkait isu bahwa gelar bangsawanny dicopot oleh Ratu setelah dia dan Meghan memutuskan untuk mundur, Harry membantahnya.

"Tidak benar. Kamu tidak boleh percaya dengan apa yang kamu baca. Jika kami menghasilkan uang dari luar struktur keluarga, maka kami jelas telah diminta untuk tidak menggunakan gelar kami untuk menghasilkan uang, yang tidak akan pernah kami lakukan. Tapi pers mengabaikan itu," keluhnya.

Peristiwa penipuan yang dilakukan dua pemuda Rusia ini terjadi pada saat malam Tahun Baru dan 22 Januari 2020 lalu. Saat itu dia berada di rumah mewah sewanya di Pulau Vancouver, Kanada.

Sebelumnya, Vovan dan Lexus juga pernah ngeprank Presiden Perancis, Emmanuel Macron, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, Dubes AS untuk PBB, Nikki Haley dan elit-elit dunia lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement