REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mualaf asal Korea Selatan, Ayana Jihye Moon, mengungkapkan, dirinya sangat nyaman tinggal di Indonesia daripada negara kelahirannya. Hal itu karena ia bisa bebas belajar mempelajari dan mempraktikkan Islam.
“Saya merasa lebih nyaman di Indonesia daripada Korea Selatan. Saya punya kebebasan belajar Islam,” kata Ayana dalam peluncuran buku “Ayana Journey to Islam” di Islamic Book Fair (IBF) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Kecintaannya pada Indonesia membuat Ayana memutuskan tinggal di Indonesia. Baginya, Indonesia merupakan rumah kedua. Ayana merasa Indonesia memiliki suasana yang Islami, orang-orang yang ramah, dan kuliner yang enak.
Berbicara masalah makanan, rupanya Ayana sudah memiliki makanan favorit. Bukan nasi goreng atau rendang, Ayana justru menyukai ayam penyet, yakni hidangan ayam dengan sambel pedas.
“Karena makanannya enak, saya paling suka ayam penyet,” ujar Ayana.
Indonesia membuat Ayana bisa belajar tentang Islam secara langsung di mana saja. Ayana bisa mengenakan hijab dengan leluasa. Kemudian, dia juga bisa menemukan makanan halal di mana saja. Ayana bisa menghadiri berbagai kajian dengan teman-temannya.
“Belajar Islam yang tadinya susah di Korea, tapi di sini mudah,” kata Ayana.
Meskipun terlahir dalam keluarga berada dan mapan, Ayana merupakan seorang ateis. Bahkan setelah mengucap syahadad, tak ada perbedaan signifikan yang Ayana rasakan.
Namun seiring berjalannya waktu belajar Islam, Ayana bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saat merasa mendapat ujian berat dan merasa sendiri, Ayana yakin ada alasan dibalik semua itu. Bahkan, Ayana tidak berpaling dari Islam.