REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Pemakaian masker memang tidak direkomendasikan oleh Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) sebagai upaya pencegahan penyakit akibat infeksi virus corona tipe baru, Covid-19. Masker lebih tepat dipakai oleh mereka yang sakit agar tak menulari orang lain.
Di lain sisi, CDC mengingatkan para pria bahwa model potongan kumis dan janggutnya dapat memengaruhi efektivitas masker atau respirator yang dikenakan saat diperlukan. Kumis dan janggut bisa menurunkan efek proteksi andaikan rambut wajah itu ada yang tak tertutup sempurna oleh masker atau mengganjalnya melekat di kulit wajah.
Itu artinya, mereka mungkin perlu mencukur janggut, kumis, serta rambut tebal di wajahnya saat memang butuh menggunakan masker atau respirator. Pastikan tak ada rambut wajah yang tak tertutup oleh masker.
Dalam sebuah grafik yang dirilis 2017 dan tak terkait dengan panduan pencegahan Covid-19, CDC memperlihatkan 36 model potongan kumis dan janggut yang aman maupun yang tampak bisa menghambat kinerja masker dan respirator. Menurut info grafis CDC yang kembali viral itu, pria yang memiliki jenis kumis seperti Handlebar, Walrus, dan Zorro, tidak punya masalah ketika harus menggunakan respirator.
Lain halnya dengan pria dengan model kumis seperti Fu Manchus, Dalis, dan Englishes. Potongan seperti itu bisa menghambat kinerja alat kesehatan tersebut.
Dilansir Fox News, bahkan janggut dan potongan standar dari bagian rambut di wajah ini juga masih bisa mendatangkan risiko karena dapat bersentuhan dengan katup pernapasan pada respirator sehingga mengurangi efektivitasnya. CDC juga mengungkap, jenis janggut Goatte masih cocok dengan penggunaan respirator. Namun, perlu dicatat bahwa ini hanya jika panjang janggutnya masih bisa tertutup oleh masker.