REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengusaha di bidang jasa cuci sepatu, Tirta Mandira Hudhi atau yang dikenal dengan nama Dr. Tirta, mengatakan, jasa cuci sepatu memiliki peluang bisnis yang semakin tinggi. Menurut Tirta, itu karena adanya pergeseran tren kepemilikan sepatu di kalangan konsumen.
"Dulu sepatu masih menjadi kebutuhan tersier, tapi sekarang orang sudah menganggap sepatu sebagai gaya hidup. Satu orang rata-rata punya tiga pasang sepatu, bahkan sampai lima. Otomatis, koleksi personal itu butuh dicuci," ujarnya, ditemui republika.co.id di Jakarta beberapa waktu lalu.
Tirta mendirikan usaha laundry sepatu Shoes and Care sejak 2013, saat masih berkuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM). Kini, dokter yang dikenal sebagai penggila sneakers itu sudah memiliki 52 cabang Shoes and Care.
Dia mengatakan, Shoes and Care berjasa membuatnya lulus dari fakultas kedokteran, sekaligus membuatnya vakum praktik selama setahun. Tirta bertekad suatu saat akan praktik sebagai dokter, tapi saat ini masih ingin mengembangkan bisnis.
Vlogger itu mengaku tidak akan berhenti sampai Shoes and Care mencapai 100 cabang. Dia ingin usahanya menjadi wadah kaum marjinal, yang kini memperkerjakan 400 karyawan yang 60 persen adalah anak jalanan, anak putus sekolah, dan preman.
Jatuh bangun usaha pernah dialami Tirta. Dia berkali-kali ditipu tatkala berbisnis jual beli sepatu Macbeth. Tirta yang memesan sepatu dalam skala karungan mendapati semua sepatunya hanya dikirim sebelah kiri.
Meski kerap mengalami kebangkrutan yang menurutnya konyol, Tirta tidak patah semangat. Sebagai dokter yang sering berhadapan dengan situasi hidup-mati manusia, kegagalan duniawi dia anggap sepele dan harus terus berjuang.
Shoes and Care yang merupakan usaha keenam Tirta saat menjadi mahasiswa kedokteran terus dikembangkan seiring waktu. Pria yang gencar mengampanyekan kebanggaan memakai produk lokal itu mendorong semua orang ikut menggairahkan dunia bisnis.
"Harapannya, Shoes and Care bisa membuka jalan, biar yang lain ikut survive dan buka jasa cuci. Itu membuat saya tambah kompetitif, karena kalau ada kompetitor jadi bisa menjadi cermin," ucap Tirta.