REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebelum wabah COVID-19 atau wabah corona merebak, banyak orang yang telah merencanakan perjalanan ke luar negeri jauh-jauh hari. Namun, saat ini banyak orang yang mungkin merasa ragu untuk melanjutkan rencana perjalanan tersebut seiring dengan semakin meluasnya penyebaran COVID-19.
Faktor keamanan tentu harus menjadi pertimbangan utama sebelum membuat keputusan untuk melanjutkan atau tidak melanjutkan rencana perjalanan. Akan tetapi, pertimbangan ini perlu didasarkan pada fakta, bukan ketakutan.
Setidaknya ada empat fakta yang perlu diketahui sebelum membuat keputusan terhadap kelanjutan rencana perjalanan. Berikut ini adalah keempat fakta tersebut seperti dilansir Lonely Planet, Jumat (28/2).
Mengenal COVID-19
COVID-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 dan menyerang saluran pernapasan. Wabah yang pertama kali muncul di Wuhan, Cina, ini sekarang sudah menyebar ke 38 negara di dunia.
Diperkirakan ada sekitar 82 ribu kasus COVID-19 yang telah dilaporkan. Sekitar 78 ribu di antaranya berasal dari Cina. Gejala berat akibat COVID-19 lebih banyak ditemukan pada lansia atau orang-orang yang sudah memiliki masalah kesehatan sebelumnya seperti tekanan darah tinggi, diabetes dan penyakit jantung.
Wilayah yang perlu Dihindari
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) telah mengimbau agar orang-orang tidak berpergian ke Cina yang merupakan episenter dari wabah COVID-19. CDC juga mengimbau agar orang-orang tidak berpergian ke Korea Selatan karena area-area yang terdampak COVID-19 di negara tersebut tidak memiliki akses layanan kesehatan yang mencukupi.
Traveling (Ilustrasi)
CDC juga menyoroti adanya penyebaran COVID-19 di Italia dan Iran. Berdasarkan temuan ini, CDC mengimbau khususnya kepada kelompok-kelompok rentan seperti lansia dan penderita penyakit kronis untuk menghindari berpergian ke Italia, Iran dan Jepang.
Cari Informasi Terkini
Jauh lebih baik bagi traveler untuk mengecek situs-situs yang memberikan informasi terkini mengenai negara tujuan, termasuk informasi mengenai travel warning.
Situs resmi CDC misalnya, secara rutin memperbarui informasi seputar rekomendasi berpergian terkait kesehatan. Situs New York Times juga memiliki peta pelacak interkatif untuk melihat penyebaran wabah secara global. Situs resmi WHO juga memberikan informasi menyeluruh terkait informasi terbaru dan status dari kasus-kasus COVID-19 di seluruh dunia.
Haruskah Membatalkan?
Banyak maskapai penerbangan yang menghentikan penerbangan ke Cina. Beberapa maskapai penerbangan asal Amerika Serikat misalnya, menghentikan penerbangan ke Cina hingga akhir April mendatang.
CDC juga merekomendasikan traveler untuk berpikir ulang soal rencana berlibur dengan kapal pesiar dari atau ke Asia. Ada cukup banyak kapal pesiar yang membatalkan atau mengubah rute pelayaran ke Asia.
Namun, bukan berarti orang-orang harus mengubur keinginan mereka untuk berlibur ke luar negeri akibat wabah COVID-19. Masih ada banyak negara yang belum terjangkit wabah ini.
Negara-negara ini bisa menjadi pilihan untuk berpergian atau berlibur. Bila masih merasa kurang aman, traveler bisa membeli asuransi sebelum berpergian ke negara-negara yang belum terjangkit.
Berpergian ke negara yang belum terjangkit COVID-19 memiliki risiko yang sangat rendah untuk bisa terinfeksi. Oleh karena itu, traveler tak perlu panik dan bisa mempertimbangkan rencana perjalanan mereka beradasarkan fakta yang ada tanpa harus dihantui oleh ketakutan berlebih.
Yang terpenting adalah selalu menjaga daya tahan tubuh dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat seperti rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.