Selasa 18 Feb 2020 19:30 WIB

Tip Memulai Bisnis Masakan Rumahan dari Chef Bara

Chef Bara Pattiradjawane membagikan tips berbisnis masakan rumahan.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Reiny Dwinanda
Chef Bara Pattiradjawane membagikan tips memulai bisnis masakan rumahan.
Foto: dok Sambal ABC
Chef Bara Pattiradjawane membagikan tips memulai bisnis masakan rumahan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain untuk konsumsi keluarga, menu masakan rumahan juga dapat dibisniskan. Menurut chef profesional, Bara Pattiradjawane, memasak untuk keluarga dan memasak untuk berjualan memiliki perbedaan tipis.

Saat memasak untuk keluarga, seseorang pasti akan berpikir masakannya harus bergizi, agar anak-anak tumbuh sehat. Hal seperti itu juga diterapkan saat memasak untuk pembeli. Penjual harus pastikan makanannya enak, memiliki tampilan menarik, dan higienis.

Baca Juga

Bara kemudian membagikan beberapa tips untuk mereka yang ingin memulai bisnis kuliner. Pertama, ciptakan inovasi.

Bara menyarankan agar tidak tergiur menjual makanan sama persis seperti yang sudah ada di pasaran. Menurutnya, banyak orang melakukan kesalahan ini.

"Jadikan kesuksesan orang lain sebagai inspirasi, tapi kamu harus mencitakan sesuatu yang baru, inovasi baru. Misalnya, idenya bakso cilok, tapi baksonya diberi mie," ujar pria kelahiran 1964 ini di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Kedua, jangan pernah menyerah. Di awal membuka bisnis kuliner, terkadang hanya sedikit pembeli atau bahkan belum ada yang membeli.

Tetapi, hal itu jangan sampai membuat pelaku usaha menyerah. Anggap ini sebagai latihan mental.

Ketiga, jangan mengubah resep masakan hanya karena komentar satu orang. Kalau dari 10 pesanan, ada satu orang yang bilang terlalu asin, menurut Bara, jangan dijadikan satu patokan dan mengubah resep masakan.

"Mungkin dia orang yang sama sekali enggak suka asin. Itu berarti makanan kamu tidak cocok (dengan dia)" katanya.

Namun, jika sudah ada lebih dari satu orang yang berkomentar masakan tersebut terlalu asin, mungkin sudah saatnya penjual memikirkan resepnya. Keempat, mengerti jika orang lain memiliki pilihan selera makanan yang berbeda-beda. Bara mengungkapkan penjual tidak bisa mengharapkan masakannya selalu membuat orang bahagia.

"Resep masakan bisa dicari lewat Google, lalu dicoba. Tapi kita tidak bisa memaksakan semua orang suka dengan makanan kita. Jangan down terus besok tidak jualan lagi. Jangan begitu," ujar Bara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement