REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjadi seorang ibu yang juga berkarier adalah sebuah tantangan yang tak jarang ditemui di kalangan ibu-ibu generasi milenial. Padatnya aktivitas di luar rumah, ditambah tugas lainnya di dalam rumah pun kerap membuat para ibu kelelahan.
Ibu jadi mempercayakan urusan di dalam rumah kepada asisten rumah tangga dan pengasuh anak. Ditemui di Jakarta, Staf Khusus Presiden Gugus Muda sekaligus Pendiri This.able, Angkie Yudistia, membagi beberapa hal yang perlu diperhatikan ibu milenial ketika akan memilih pengasuh yang tepat bagi anak-anak.
Penganggaran
Menurut Angkie, anggaran atau bujeting sangat penting sebelum akhirnya orang tua benar-benar memutuskan untuk mengandalkan jasa pengasuh bagi anak.
"Jangan memaksa kalau kondisi ekonominya tidak memungkinkan. Kalau tidak memungkinkan, bagaimana ibu bisa memaksimalkan waktu yang ada untuk mengurus sendiri. Kalau berlebih bisa minta support system berupa nanny," kata dia.
Seleksi dengan teliti
Setelah memastikan anggaran dapat dipenuhi, orang tua harus dapat memilih calon pengasuh dengan teliti. Mulai dari latar belakang hingga agen penyalurnya.
"Ada assesment. Kita harus tahu nanny ini dari mana, rekomendasi apa yayasan. Orang tua harus punya rasa curiga karena kita ingin rasa aman," ujar Angkie.
"Bagaimana dia bekerja, kita harus bisa menganalisa. Kalau anak kita bahagia dan tidak ketakutan, ya kita ambil. Kalau tidak, ya jangan dipaksa," lanjutnya.
Manfaatkan teknologi
Lebih lanjut, Angkie mengatakan bahwa di era keterbukaan saat ini, orang tua terutama ibu bekerja juga harus memanfaatkan teknologi yang ada seperti monitor CCTV jarak jauh. "Zaman sekarang, teknologi semakin canggih, dan kita bisa kok memonitor CCTV lewat ponsel. Kita bisa ngobrol dan melihat apa yang terjadi di rumah ketika anak dititipkan," katanya.
Angkie mengatakan, menjadi ibu zaman sekarang sangat penting melek teknologi. Sebab teknologi juga bisa membantu ibu dalam urusan anak.